Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Terorisme: Perempuan, Senjata Siluman (Bagian 2)

Kompas.com - 27/10/2022, 12:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejarah panjang

Sebenarnya, kata Mia Bloom (2017) dan Lora Vonderhaar (2021), keterlibatan langsung perempuan dalam terorisme, memiliki sejarah panjang, lebih dari 100 tahun.

Selama 50 tahun terakhir, perempuan berpartisipasi dalam kelompok teroris di semua tingkatan, mulai dari penggalangan dana, perekrutan, hingga menjadi pelaku bom bunuh diri.

Perempuan yang dicatat sebagai teroris pertama adalah Vera Zasulich (1878). Zasulich, anggota kelompok anarkis Russia Narodnaya Volya. Ia diadili atas percobaan pembunuhan Gubernur Trepov di St Petersburg. Tetapi, tidak terbukti.

Sekitar 30 persen anggota organisasi teroris adalah perempuan dan sepertiga pengebom bunuh diri adalah perempuan. Tetapi, di Negeria sekitar 53 persen anggota kelompok Boko Haram adalah perempuan. Boko Haram menjadi terkenal pada April 2014 ketika menculik 270 siswi di Chibok.

Baca juga: Profil Abubakar Shekau, Pemimpin Boko Haram yang Kejam dengan Ideologi Menyimpang

Di Jerman Barat pada akhir 1960-an dan sepanjang 1970-an, muncul nama Ulrike Meinhof, seorang wartawan berhaluan kiri, yang ikut mendirikan -bahkan disebut ideolog- geng Baader-Meinhof (Faksi Tentara Merah). Fraksi ini adalah sebuah organisasi pro-sosialis yang menggunakan kekerasan untuk mendukung gerakan pembebasan dunia.

Menurut Deutsche Welle (1977), di Jerman Barat juga ada organisasi gerilya urban feminis kiri radikal (1974-1995) yakni Rote Zora (Zora Merah). Mereka ini disebut bertanggung jawab atas 45 kasus pembakaran dan pengeboman dari tahun 1977 hingga 1988 (Deutsche Welle, 2007).

Kelompok ini memrotes undang-undang aborsi Jerman; mengebom toko-toko seks, perusahaan multinasional; dan menentang rekayasa genetika pornografi, dan objektifikasi perempuan.

Di Spanyol malah, sejak ETA didirikan tahun 1959, perempuan sudah terlibat. ETA, Euskadi Ta Askatasuna (Negara Basque dan Kebebasan) adalah organisasi teroris separatis dan nasionalis Basque bersenjata.

"Negara" Basque terletak di Spanyol utara dan Perancis barat daya.

Sebanyak 17 persen anggota ETA adalah perempuan. Bahkan, koran The Telegraph (21 Oktober 2009) memberitakan ETA dipimpin seorang perempuan, Iratxe Sorzabal Diaz.

Tahun 1980-an, Hezbollah (di Lebanon) dan Macan Tamil (di Sri Lanka) mulai merekrut, mempersenjatai, dan menjadikan para perempuan sebagai pengebom bunuh diri.

Pada Januari 2002, Wafa Idris menjadi perempuan pertama Palestina yang menjadi pengebom bunuh diri. Perempuan berusia 27 tahun itu, mengikatkan bahan peledak seberat 10 kilogram. Lalu, meledakkan diri di tengah kepadatan jalan di Jerusalem. Dua orang Israel, tewas.

Aksi bunuh diri Wafa Idris itu diikuti sembilan perempuan pengebom bunuh di Palestina. Mereka semua tewas. Sementara lusinan lainnya gagal menjadi pengebom bunuh diri.

Tindakan nekat Wafa Idris itu mengejutkan banyak pihak. Ini adalah fenomena sosial yang membuat Israel dan Barat, tak bisa paham. Mereka mengartikan aksi bom bunuh diri perempuan itu sebagai pertanda akan meningkatnya konflik.

Setelah aksi perempuan Palestina, Wafa Idris, Hamas tak mau kalah. Pada 2004, menurut The Guardian 26 Januari 2004, Hamas menugaskan seorang ibu muda menjadi pengebom bunuh diri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com