Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Kekayaan Kapolsek Siantar Utara Capai Rp 11 Miliar, Lebih Besar dari Kapolda Sumut dan Kapolri

Kompas.com - 24/10/2022, 09:11 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Siantar Utara, Sumatera Utara (Sumut), AKP Manaek S Ritonga menjadi sorotan karena memiliki kekayaan hingga Rp 11.464.500.000 atau Rp 11,4 miliar.

Informasi tersebut mengacu pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Manaek di situs resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkan pada 10 Maret 2022.

Jumlah kekayaan ini bahkan lebih besar dari harta atasannya, Irjen RZ Panca Putra S selaku Kapolda Sumatera Utara dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Panca tercatat memiliki kekayaan Rp 8.635.700.000 atau Rp 8,6 miliar, berdasarkan pelaporan tanggal 10 Maret 2022.

Sementara itu, sebagai pemimpin tertinggi di korps Bhayangkara, Listyo Sigit memiliki harta kekayaan Rp 9.264.735.000 atau Rp 9,2 miliar pada laporan tahun 2021.

Baca juga: Jauh Berbeda dari Teddy Minahasa, Harta Kekayaan Kapolda Jatim Toni Harmanto Hanya Rp 1,59 M

Tidak hanya jumlah kekayaan yang fantastis. Manaek juga menjadi sorotan karena laporan harta kekayaannya meningkat drastis dibanding setahun sebelumnya.

Pada LHKPN saat awal menjabat, yakni 23 Maret 2021, kekayaan Manaek hanya Rp 134.800.000.

Harta itu terdiri dari sepeda motor Honda Automatic tahun 2016 senilai Rp 8 juta serta kas dan setara kas senilai Rp 126.800.000.

Dalam laporan itu, tidak disebutkan Manaek memiliki harta berupa tanah dan bangunan.

Namun, pada laporan 10 Maret 2022, kekayaan Manaek meningkat tajam hingga Rp 11 miliar.

Dalam laporan ini disebutkan, Manaek memiliki tiga bidang tanah, yakni tanah seluas 582 meter persegi di Kota Pematang Siantar senilai Rp 1.164.000.000.

Baca juga: Harta Kekayaan Anies yang Jadi Capres Nasdem Capai Rp 10,9 Miliar

Kemudian, tanah dan bangunan seluas 582 meter persegi/123,5 meter persegi di Kota Pematang Siantar senilai Rp 2 miliar, serta tanah seluas 1.000 meter persegi di Kota Simalungun senilai Rp 8 miliar.

Semua tanah dan bangunan itu disebut merupakan hasil sendiri, bukan warisan.

Selain itu, pada laporan paling mutakhir ini, Manaek memiliki alat transportasi dan mesin berupa Honda Automatic tahun 2016 senilai Rp 7 juta, mobil Mitsubishi Double Cabin tahun 2008 seharga Rp 150 juta, dan sepeda motor Yamaha Solo tahun 2021 senilai Rp 30 juta.

Selain tanah dan mesin, Manaek juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 113.500.000. Ia tidak tercatat memiliki harta bergerak lain, surat berhaga, dan utang.

Dengan demikian, harta kekayaan Manaek sebesar Rp 11.464.500.000.

Baca juga: Harta Kekayaan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono Senilai Rp 31,9 Miliar

Kompas.com telah meminta penjelasan dari Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding terkait lonjakan kekayaan Manaek ini. Akan tetapi, hingga artikel ini ditulis, belum mendapat tanggapan.

Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan, kenaikan harta AKP Manaek bersumber dari istrinya.

Istri AKP Manaek disebut berasal dari keluarga kaya. Selain itu, dikatakan bahwa sang istri adalah anak tunggal sehingga hartanya juga menjadi milik Manaek.

"Jadi harta kekayaan dilimpahkan kepada anaknya, dan itu yang dilaporkan ke LHKPN, karena dianggap harta bersama setelah mereka menikah," kata Hadi Wahyudi.

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Sudrajad Dimyati, Hakim Agung Pertama yang Jadi Tersangka KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com