Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Ungkap Prinsip Koalisi PDI-P: Jangan Menyalip di Tikungan!

Kompas.com - 23/10/2022, 17:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan satu kata kunci dalam koalisi yang akan dibangun partainya menjelang Pemilu 2024.

Kata kunci yang dimaksud, yakni 'tidak ada yang boleh menyalip di tikungan'.

Hasto awalnya menyebut, dalam perspektif PDI-P, koalisi merupakan kerja sama politik. Oleh sebab itu, kerja sama haruslah bersifat sejalan tanpa ada yang mendahului satu sama lain.

"PDI-P sekali memutuskan, sekali kerja sama, kami ciptakan ruang kerja sama tanpa ada yang menyalip di tikungan," kata Hasto ditemui di GBK Arena, Jakarta, Minggu (23/10/2022).

Baca juga: Cak Imin Harap PKS Gabung Koalisi PKB-Gerindra

PDI-P sendiri sudah berpengalaman dalam kerja sama politik.

Hal itu dicontohkan ketika PDI-P bekerja sama antar partai politik pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 hingga saat ini.

"Kan sekarang (PDI-P) sudah kerja sama dengan parpol yang ada di pemerintahan," ucapnya.

Dia menjelaskan, dalam membangun kerja sama politik, PDI-P selalu mengutamakan manfaat demi pembangunan bangsa dan negara ke depannya.

Namun, di sisi lain kerja sama itu dinilai mampu memberikan manfaat bagi partai politik pendukung pemerintahan.

"Kerja sama yang memberi manfaat bangsa dan negara yang juga memberi manfaat bagi parpol pengusung Pak Jokowi yang konsisten, yang betul-betul terus membangun komunikasi dan kordinasi bagi masa depan," tambah Hasto.

Baca juga: Jika Sama-sama Maju Pilpres, Ganjar-Prabowo-Anies Diprediksi Berebut Tiket Putaran Kedua

Lebih lanjut, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDI-P dipastikan membangun kerja sama dengan partai politik menuju Pemilu 2024.

Pasalnya, kata dia, PDI-P tak bisa sendirian dalam menyelesaikan persoalan bangsa dan negara.

"Ya persoalan negara enggak bisa hanya sendiri-sendiri, yang bisa diselesaikan dengan gotong royong," pungkasnya.

Diketahui, hingga kini PDI-P belum mengumumkan akan bekerja sama politik dengan partai politik lain.

Namun, sejumlah elite partai berlambang banteng moncong putih itu sudah memberikan bocoran kerja sama politik yang akan dibangun nantinya.

Saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Juni 2022, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatakan, peluang kerja sama antar partai politik terbuka dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Tepis Eksistensi Relawan Ganjar, Hasto: Relawan Dibentuk Usai PDI-P Putuskan Capres

Hal yang sama juga berpeluang dilakukan oleh PDI-P.

"Soal kerja sama politik, PDI-P anggaplah posisi suaranya 20 persen, untuk menang kira-kira suaranya di atas 50 persen, tentu logika elementer itu menyatakan kemungkinan akan terjadi kerja sama," ujar Bambang di Sekolah Partai PDI-P, Rabu (22/6/2022).

"Apakah itu ibu (Ketua Umum PDI-P) akan kerja sama? Saya juga tidak tahu, tetapi logikanya kita akan kerja sama," lanjut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini.

Meski begitu, dia enggan berspekulasi dengan partai mana PDI-P nantinya akan bekerja sama.

Menurutnya, semua berada di tangan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Megawati yang nantinya akan menjalin komunikasi dengan para pimpinan parpol lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com