Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2024: Bisa Kah Pesona Amien Rais Rebut Suara PAN, dan Anis Matta Curi Suara PKS?

Kompas.com - 16/10/2022, 20:16 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com -Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diprediksi akan menarik. 

Persaingan ketat diyakini tak hanya akan terjadi pada partai politik papan atas. 

Keberadaan parpol baru juga akan memanaskan perhelatan politik tanah air. 

Apalagi, beberapa parpol baru yang muncul dipimpin oleh tokoh senior yang pernah memimpin partai lama. 

Partai Gelora yang didirikan pada 28 Oktober 2019 dipimpin oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Politisi PKS senior lainnya, Fahri Hamzah juga merapat ke Gelora.

Sementara, Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais. Amien mengaku dikeluarkan dari PAN, partai berwarna biru yang ia dirikan pada masa reformasi.

Ia kemudian mendirikan partai Ummat pada 1 Oktober 2020.

Baca juga: Partai Ummat Daftar Pemilu 2024, Amien Rais Ingin Sadarkan Anak Bangsa

Pengamat politik Universitas Airlangga Airlangga Pribadi Kusman pun menilai ada pertarungan ketat antara Partai Ummat dan PAN, serta Partai Gelora dengan PKS. 

Sebab, basis konstituen atau pemilih PKS-Gelora dan PAN-Ummat relatif sama.

“Di sini akan ada pertarungan di antara partai yang sebelumnya menjadi induknya dan kemudian partai yang kemudian menjadi partai baru,” kata Airlangga dalam webinar Menakar Kekuatan 18 Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 yang disiarkan Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Minggu (16/10/2022).

Baik Partai Gelora maupun Ummat masuk dalam daftar 18 parpol yang lolos verifikasi administrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat ini, dua partai itu sedang menjalani proses verifikasi faktual

Baca juga: Anis Matta Yakin Partai Gelora Lolos Parliamentary Threshold pada Pemilu 2024

Menurut Airlangga, sebagai pendatang baru sekaligus pecahan dari partai lama yang sudah berhasil menembus parlemen, Gelora dan Ummat memiliki tantangan yang sama.

Tantangan tersebut terkait kemampuan mereka merebut pendukung dari partai asal.

“Tantangan mereka sebetulnya adalah apakah mereka mampu mengambil basis konstituen dari partai partai sebelumnya partai mereka berasal,” ujar Airlangga.

Airlangga pun menilai peluang Partai Gelora merebut suara PKS, dan Partai Ummat merebut suara PAN masih terbuka lebar. 

Bukan tidak mungkin, basis pemilih PKS nantinya akan pindah ke Gelora dan PAN pindah ke partai Ummat.

“Ini potensi yang saya pikir bisa saja terjadi kalau kita melihat partai parlemen tersebut (PKS dan PAN) tingkat keterpilihan dan konstituennya itu masih fluktuatif,” sambungnya.

Baca juga: 9 Parpol di Parlemen Resmi Jadi Peserta Pemilu Lagi

Sebelumnya, KPU secara resmi mengumumkan 18 partai yang lolos verifikasi administrasi pada Jumat (14/10/2022) kemarin.

Berkas pendaftaran 18 partai tersebut dinyatakan lengkap. Sementara 6 partai lainnya tidak.

Adapun 18 partai tersebut terdiri dari 9 partai parlemen dengan rincian, PPP, PKB, PDI Perjuangan, Nasdem, Demokrat, PAN, Gerindra, Golkar, dan PKS.

Sementara, 9 partai lainnya merupakan belum berhasil memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) atau nonparlemen yakni Partai Buruh, Garuda, Ummat, Gelora, PBB, Hanura, PKN, Perindo, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com