Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ditemukan Keracunan Etilen Glikol pada 44 Orang Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius di RSCM

Kompas.com - 14/10/2022, 19:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RS dr Cipto Mangunkusumo, Sumariyono mengatakan, ada 44 pasien penderita gangguan ginjal misterius di RSCM.

Namun, berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya indikasi intoksikasi (keracunan) etilen glikol pada pasien tersebut.

Etilen glikol adalah senyawa organik tak berwarna maupun berbau dan berkonsistensi kental seperti sirup pada suhu kamar.

Baca juga: IDAI: Penderita Gangguan Ginjal Akut Misterius Tak Miliki Kelainan Ginjal Bawaan

Senyawa ini memiliki rasa yang manis dan kerap digunakan untuk tambahan serat pada polyester, minyak rem, kosmetik, dan pelumas.

"Analisis kemungkinan intoksikasi etilen glikol, CT/MRI-nya itu tidak didapatkan kelainan khas pada CT/MRI yang sesuai dengan intoksikasi etilen glikol," kata Sumariyono dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Dia mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan CT/MRI, tidak didapatkan tanda intoksikasi etilen glikol (leukoensefalopati) pada pasien.

Pasien pun tidak menunjukkan respons perbaikan terapi hemodialisis. Terapi hemodialisis adalah pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui proses penyaringan di luar tubuh atau yang biasa dikenal dengan cuci darah.

Dua hal ini, kata Sumariyono, merupakan faktor yang kurang mendukung untuk kondisi intoksikasi etilen glikol.

"Itu kita coba analisis dari data-data yang ada, di mana satu gambaran sebetulnya agak kurang sesuai. Pada treatment untuk intoksikasi etilen glikol ini salah satunya dengan himodialisis. Pasien tadi tidak memberikan respons yang cukup signifikan dengan terapi tersebut," kata dia.

Baca juga: Bagaimana Perawatan Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak?

Di sisi lain, pihaknya juga mengumpulkan obat-obat yang dikonsumsi pasien.

Hal ini mengacu pada kejadian yang sama di Gambia, yakni puluhan anak-anak meninggal karena gagal ginjal akut akibat mengonsumsi obat flu mengandung etilen glikol dari India.

"Kita sudah cek itu tidak ada obat-obat tersebut dari sana. Tapi tetap kita lakukan evaluasi upaya untuk mencari kemungkinan intoksikasi dari etilen glikol," ujar dia.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengatakan, dugaan intoksikasi etilen glikol pada pasien gangguan ginjal akut misterius sejatinya baru muncul setelah IDAI mendapat informasi peristiwa di Gambia.

Eka menyampaikan, gangguan ginjal akut misterius ini lebih mengarah pada multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) karena adanya peningkatan inflamasi.

Oleh karena itu, tata laksana penanganan pasien di RSCM pun sesuai tata laksana MIS-C.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com