Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Pemakaman Shinzo Abe, Wapres Ma'ruf Amin Berikan Penghormatan Terakhir

Kompas.com - 27/09/2022, 14:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri upacara pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan, Tokyo, Selasa (27/9/2022).

Dikutip dari siaran pers, Selasa, Ma'ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin tiba di lokasi pada pukul 13.45 waktu setempat, 15 menit sebelum prosesi dimulai.

Prosesi pemakaman Shinzo Abe diawali dengan pembacaan sambutan dilanjutkan dengan kumandang lagu kebangsaan Jepang.

Setelah itu, Ma'ruf Amin dan tamu lainnya mengheningkan cipta serta menyaksikan cuplikan video mendiang Shinzo Abe.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Hadiri Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Hari Ini

Pada kesempatan ini, Ma'ruf juga menyaksikan pemberian ucapan belasungkawa dari pejabat pemerintah Jepang dan tribut yang dilakukan oleh Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, serta Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Michiko.

Di akhir prosesi pemakaman kenegaraan tersebut, Ma'ruf Amin dan Wury Ma'ruf meletakkan karangan bunga dan memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Shinzo Abe.

Selain Ma'ruf Amin, beberapa pemimpin negara turut meletakan bunga, antara lain Presiden Palau Surangel S. Whipps, Jr., Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.

Kemudian, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio, dan istri Presiden Kolombia Verónica Alcocer García.

Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa Shinzo Abe merupakan sosok yang berperan penting dalam meningkatkan hubungan Indonesia-Jepang.

"Sehingga hubungan itu menjadi mitra strategis dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Jepang," ujar Ma'ruf Amin dalam keterangan pers, Selasa.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Temui PM Jepang, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Peningkatan Kapasitas SDM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com