Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Sir Azyumardi Azra, Muazin Bangsa yang Tetap Berjarak dengan Kekuasaan

Kompas.com - 20/09/2022, 19:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AZYUMARDI Azra meninggal dunia pada Minggu (18/9/2022) di Malaysia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Selasa (20/9/2022).

Dikenal luas sebagai intelektual muslim, sepertinya tak banyak yang tahu bahwa Azra pada 2010 mendapat gelar Commander of the Order of British Empire (CBE) dari Kerajaan Inggris dan berhak menyandang "Sir" di namanya.

Sebagaimana diberitakan harian Kompas edisi 1 Oktober 2010, Azra—panggilan jamak untuknya—mendapat pemberitahuan soal gelar ini pada 27 Juni 2010. Penganugerahan gelar dilakukan pada 28 September 2010.

Tangkap layar artikel harian Kompas edisi 1 Oktober 2010 yang memberitakan pemberian gelar CBE untuk Azyumardi Azra.ARSIP KOMPAS Tangkap layar artikel harian Kompas edisi 1 Oktober 2010 yang memberitakan pemberian gelar CBE untuk Azyumardi Azra.

Azra menjadi orang Indonesia pertama yang menyandang gelar CBE. Terlebih lagi, gelar CBE biasanya hanya diberikan kepada warga negara Inggris atau negara-negara persemakmuran bekas jajahan Inggris. 

Baca juga: Rekam Jejak 70 Tahun Ratu Elizabeth II Bertakhta

Merujuk The Honour System of The United Kingdom, gelar kebangsawanan CBE diberikan kepada seseorang yang dinilai memiliki peran nasional menonjol dari tingkat yang lebih rendah, peran utama yang mencolok dalam urusan regional melalui pencapaian atau pelayanan kepada masyarakat, atau kontribusi inovatif yang sangat terkemuka di bidang kegiatannya.

Masih menggunakan rujukan yang sama, strata kebangsawanan CBE dalam jajaran The Most Excellent Order of the British Empire hanya di bawah gelar kekesatriaan, yaitu Dame/Knight Grand Cross (GBE) dan Damehood/Knighthood (DBE/KBE).

Gelar-gelar ini mulai diberikan sejak era Raja George V pada 1917, sebagai penghargaan bagi mereka yang telah mengabdi di luar arena perang, mencakup bidang seni, sains, kerja sosial, dan pelayanan publik. Penghargaan diberikan baik kepada personel militer maupun sipil, diberikan juga kepada mereka yang berkontribusi pada pelayanan komunitas.

"Wah, tidak ada sponsor-sponsoran. Saya mau usulkan tokoh-tokoh kita. Cuma Ratu kan punya tim sendiri. Mereka yang cari figur-figur yang menurut mereka layak menerima gelar- gelar itu," tutur Azra saat dikonfirmasi soal mekanisme pencalonan penghargaan tersebut. Tak ada pungutan biaya juga. 

Baca juga: In Memorium Professor Azyumardi Azra: Senar Harpa Itu Telah Pergi

Muazin bangsa

Kata muazin sejatinya berarti tukang azan, penyeru panggilan shalat dalam agama Islam. Namun, konteks Azyumardi Azra sebagai muazin bangsa menjadi lebih luas. Dia memperkenalkan wajah Islam di Indonesia yang moderat dan berkemajuan hingga ke tataran global.

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menaburkan bunga saat pemakaman jenazah Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Azyumardi Azra berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9/2022) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menaburkan bunga saat pemakaman jenazah Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Azyumardi Azra berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9/2022) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

 

Istilah muazin bangsa ini sejajar dengan diksi guru bangsa, tokoh bangsa, dan siapa pun yang kemudian menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Merujuk tulisan obituari Yohan Wahyu untuk Azyumardi Azra di Kompas.id, penggunaan pertama diksi muazin bangsa merujuk pada esai Alois A Nugroho dalam buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat (2015).

Azyumardi masuk jajaran tokoh dengan menyandang sebutan itu laiknya Buya Ahmad Syafii Maarif— yang belum lama juga telah berpulang.

Baca juga: Ahmad Syafii Maarif dan Pesan Tantangan untuk Indonesia: Sebuah Obituari

Bersamaan, Azyumardi Azra adalah pengkritik yang keras bagi pemerintah, dalam penyampaian yang santun.

Seperti obituari yang ditulis Fachry Ali di harian Kompas edisi 19 September 2022, Azra punya kapasitas intelektualitas di atas rata-rata. 

ARSIP KOMPAS Tangkap layar obituari untuk Azyumardi Azra di harian Kompas edisi 19 September 2022

Halaman:


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com