Terkait kasus pembunuhan Brigadir J, mereka yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana yakni Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Putri Candrawathi.
Kelimanya dijerat Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP.
Berkas perkara atas nama 5 tersangka itu juga telah dilimpahkan ke Kejagung.
Pelimpahan pertama kali dilakukan pada 1 September 2022 atas nama 4 tersangka selain Putri Candrawathi.
Adapun berkas perkara Putri Candrawathi dilimpahkan ke Kejagung pada 8 September 2022.
Baca juga: Putri Candrawathi Rekening Pakai Nama Ajudan Sambo, Pakar: Melawan Hukum
Namun, pelimpahan pertama atas kelima berkas itu dinyatakan tidak lengkap sehingga pihak Kejagung mengembalikannya ke Bareskrim agar dilengkapi.
Pada 13 September 2022, Bareskrim Polri kembali melimpahkan berkas perkara atas nama tersangka Ferdy Sambo, Bharada Richard, Bripka Ricky, Kuat Ma’ruf.
Untuk berkas Putri dilimpahkan kembali ke Kejagung pada 15 September 2022.
Direktur Tindak Pidana Terhadap Orang dan Harta Benda Jampidum Kejagung Agnes Triani menegaskan, berkas tersebut sedang kembali diteliti oleh jaksa peneliti.
“Apabila petunjuk kami sudah dipenuhi kami akan nyatakan lengkap. Apabila belum dipenuhi kami akan segera berkoordinasi dengan penyidik dalam rangka pemenuhan petunjuk yang belum terpenuhi,” kata Agnes aat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Sementara itu, untuk berkas perkara kasus obstruction of justice telah dilimpahkan ke Kejagung pada 15 September 2022 lalu.
Adapun berkas itu mencakup nama 7 tersangka, yakni Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan selaku mantan Karopaminal Divisi Propam Polri, Kombes Agus Nurpatria selaku mantan Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri.
Lalu, AKBP Arif Rahman Arifin selaku mantan Wakadaen B Biropaminal Divisi Propam Polri, Kompol Baiquni Wibowo selaku mantan PS Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri.
Baca juga: Kejagung Terima Berkas Perkara 7 Tersangka “Obstruction of Justice” Kasus Brigadir J
Selanjutnya, Kompol Cuk Putranto selaku mantan PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri, dan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan berkas perkara itu sedang diteliti oleh jaksa peneliti.
“Selama dalam penelitian berkas perkara dan untuk mengefektifkan waktu yang diberikan oleh Undang-undang, jaksa peneliti akan melakukan koordinasi dengan penyidik guna mempercepat penyelesaian proses penyidikan,” ujar Ketut.
Dalam berkas perkara itu, 7 tersangka dijerat Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 Ayat (1) juncto Pasal 32 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dan/atau Pasal 221 Ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.