Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Penguasaan Wilayah Udara Hubungannya dengan Visi dan Kecerdasan

Kompas.com - 15/09/2022, 09:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sudah sejak tahun 1948, Inggris telah berhasil menjadi penguasa wilayah udara di atas perairan selat Malaka walaupun bukan merupakan wilayah teritori miliknya.

Inggris sangat menyadari wilayah jajahannya Singapura sangat sempit dan tentu saja memerlukan ruang gerak yang lebih luas dengan menguasai wilayah udara di daerah sekitarnya walaupun bukan merupakan wilayah kedaulatannya.

Visi dan kecerdasaan Inggris sudah sejak awal melihat bahwa wilayah udara atau air and space sebagai wilayah yang menjanjikan bagi kesejahteraan bangsa dan sekaligus sangat penting dalam aspek pengelolaan keamanan nasional.

Itu sebabnya sampai dengan saat ini Republik Singapura tetap berusaha dan berhasil meneruskan warisan kolonial Inggris dalam mempertahankan penguasaan wilayah udara strategis di kawasan perairan selat Malaka, jauh sampai keluar wilayah teritori kedaulatan negaranya.

Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak kata pepatah, realitanya di abad ke 21 ini Singapura dalam upaya mempertahakan penguasaan wilayah udara di luar teritorinya, meneruskan eksistensi otoritas penerbangan kolonial Inggris, justru baru saja memperoleh lucky draw berupa paket hemat 25 tahun plus plus dari tetangga dekatnya yang “amat sangat baik hati”.

Sebagai penutup, ada sebuah quote yang menarik berbunyi:

”A high standard of living, a rich culture, spiritual, political and economic independence……..is not possible without full aerial control”.

Itulah sejarah kehidupan yang memang akan selalu penuh dengan persaingan ketat antar negara, namun akan selalu dimenangkan oleh mereka yang memiliki visi dan kecerdasan, bukan atau tidak ditentukan oleh negara besar atau negara kecil.

Itulah goresan sejarah dalam menyongsong abad kedirgantaraan, the future of human life.

Kedepan dengan kemajuan teknologi yang jauh lebih maju lagi, antara lain dengan fenomena Cyber World, maka dipastikan rujukan geo strategi sudah tidak memadai lagi.

Kedepan rujukan yang akan menjadi jauh lebih penting adalah Aero Strategi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com