Sudah sejak tahun 1948, Inggris telah berhasil menjadi penguasa wilayah udara di atas perairan selat Malaka walaupun bukan merupakan wilayah teritori miliknya.
Inggris sangat menyadari wilayah jajahannya Singapura sangat sempit dan tentu saja memerlukan ruang gerak yang lebih luas dengan menguasai wilayah udara di daerah sekitarnya walaupun bukan merupakan wilayah kedaulatannya.
Visi dan kecerdasaan Inggris sudah sejak awal melihat bahwa wilayah udara atau air and space sebagai wilayah yang menjanjikan bagi kesejahteraan bangsa dan sekaligus sangat penting dalam aspek pengelolaan keamanan nasional.
Itu sebabnya sampai dengan saat ini Republik Singapura tetap berusaha dan berhasil meneruskan warisan kolonial Inggris dalam mempertahankan penguasaan wilayah udara strategis di kawasan perairan selat Malaka, jauh sampai keluar wilayah teritori kedaulatan negaranya.
Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak kata pepatah, realitanya di abad ke 21 ini Singapura dalam upaya mempertahakan penguasaan wilayah udara di luar teritorinya, meneruskan eksistensi otoritas penerbangan kolonial Inggris, justru baru saja memperoleh lucky draw berupa paket hemat 25 tahun plus plus dari tetangga dekatnya yang “amat sangat baik hati”.
Sebagai penutup, ada sebuah quote yang menarik berbunyi:
”A high standard of living, a rich culture, spiritual, political and economic independence……..is not possible without full aerial control”.
Itulah sejarah kehidupan yang memang akan selalu penuh dengan persaingan ketat antar negara, namun akan selalu dimenangkan oleh mereka yang memiliki visi dan kecerdasan, bukan atau tidak ditentukan oleh negara besar atau negara kecil.
Itulah goresan sejarah dalam menyongsong abad kedirgantaraan, the future of human life.
Kedepan dengan kemajuan teknologi yang jauh lebih maju lagi, antara lain dengan fenomena Cyber World, maka dipastikan rujukan geo strategi sudah tidak memadai lagi.
Kedepan rujukan yang akan menjadi jauh lebih penting adalah Aero Strategi!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.