Sementara itu, Wakil Asisten Intelijen KSAD Bidang Manajemen Intelijen, Brigadir Jenderal Antoninho Rangel da Silva menyebut isu yang diembuskan Effendi sangat berbahaya dan dapat memecah belah soliditas di tubuh TNI.
“Tindakan ini merupakan bentuk ancaman dari dalam yang sangat berbahaya untuk menghancurkan TNI dan Indonesia di masa mendatang,” ucap dia, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Effendi PDI-P Nilai Jokowi Perlu Turun Tangan soal Konflik Panglima-KSAD
Antoninho menyatakan bahwa kata gerombolan yang disampaikan Effendi memiliki arti negatif. Setidaknya, kata gerombolan mempunyai arti kawanan pengacau hingga perusuh.
Antoninho pun mengingatkan Effendi harus belajar lebih jauh mengenai tata cara mengkritik terhadap organisasi, khususnya TNI.
“Kita mengimbau kepada masyarakat umum, mungkin ada yang bisa memberi pencerahan kepada dia,” ujar jenderal bintang satu tersebut.
Sementara itu, reaksi kemarahan juga ditunjukkan oleh Komandan Kodim 0623/Cilegon Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo.
Dalam video yang diterima Kompas.com, Ari mengaku sakit hati atas pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan serta menyinggung hubungan Andika dan Dudung.
Baca juga: Profil Effendi Simbolon, Politikus PDI-P yang Bocorkan Perseteruan Panglima TNI dan KSAD
Menurut dia, pernyataan Effendi merupakan upaya memecah belah TNI.
“Darah kami mendidih. Kau effendi Simbolon, melukai kami prajurit TNI. Kau adu domba pimpinan kami. Kami sakit hati,” ucap Ari.
Selain itu, Ari menunggu itikad baik Effendi untuk menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya.
“Kami tunggu permintaan kamu (Effendi) secara terbuka,” kata Ari sembari menggebrak meja.