JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P Effendi Simbolon membocorkan isu dugaan ketidakharmonisan hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Perseteruan antara keduanya diungkapkan Effendi saat rapat pembahasan anggaran yang digelar Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI.
Baca juga: Isu Ketidakharmonisan Hubungan Panglima TNI-KSAD Warnai Rapat Komisi I DPR
Effendi geram dengan sikap Andika dan Dudung yang dinilai hanya mementingkan ego mereka saja. Pasalnya, keduanya tidak pernah hadir dalam satu kegiatan yang sama, baik saat dipanggil DPR maupun dalam kegiatan lainnya.
Menurutnya, Andika dan Dudung telah merusak tatanan hubungan junior dan senior di TNI. Terlebih, kejadian seperti ini sebenarnya sudah terjadi di masa sebelum kepemimpinan Andika.
Baca juga: Bantah Anak KSAD Dudung Tak Lolos Akmil, Panglima TNI: Sudah Masuk, Diterima
"Kalian mau manggung jadi capres? Jadi cawapres? Saya usul mendingan dihentikan semuanya," ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Lantas, siapa Effendi Simbolon?
Effendi lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pria dengan nama lengkap Effendi Muara Sakti Simbolon itu lahir pada 1 Desember 1964.
Effendi Simbolon merupakan seorang anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P. Dia sudah menjadi anggota DPR sejak 2004 silam.
Effendi Simbolon sudah terjun ke dunia politik sejak dulu. Dia merupakan kader PDI-P.
Pada 2012-2017 lalu, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Bidang Sumber Daya dan Dana.
Effendi juga sempat dicalonkan menjadi Sekretaris Jenderal PDI-P untuk periode tahun 2010-2015.
Baca juga: Diisukan Tak Harmonis dengan KSAD Dudung, Panglima TNI: Dari Saya Tak Ada Masalah
Pada 2013 silam, Effendi Simbolon pernah bertarung sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Kala itu, dia berpasangan dengan Jumiran Abdi.
Namun, Effendi kalah oleh pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi di pilgub itu. Dirinya hanya mampu meraih suara 24,34 persen.
Sementara itu, di luar karir politiknya, Effendi Simbolon pernah dipercaya memimpin Ketua Alumni SMA Negeri 3 Jakarta.
Tidak hanya itu, Effendi juga pernah menjadi Ketua Umum PB Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.