JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, masyarakat akan merugi jika Formula E tidak dilanjutkan usai masa jabatan Gubernur Anies Baswedan habis.
Sebab, Taufik menilai, perhelatan Formula E beberapa bulan lalu telah membawa keuntungan.
Ia lantas mengutip hasil survei Institute for Development of Economic and Finance (Indef) yang memastikan Formula E memberikan dampak ekonomi Rp 2,638 triliun bagi Jakarta.
“(Jika Formula E tidak dilanjutkan) Ya rugi lah rakyat. Kan sudah diakui oleh, coba lihat risetnya surveinya Indef, kan menguntungkan,” kata Taufik saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Bela Anies soal Commitment Fee Formula E Dibayar 3 Musim, M Taufik: Bagus Dong
Menurut Taufik, jika pemerintah Indonesia tidak mau meneruskan Formula E yang telah dibayar untuk tiga musim balapan, event tersebut akan diambil alih oleh Singapura.
Pernyataan Taufik ini merujuk pada mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha.
Ia menyebut Singapura akan mengambil alih Formula E untuk 10 tahun ke depan. Sebab, terdapat kegaduhan terkait Formula E di Indonesia.
“Singapura kata Peter Gontha, Singapura mau ambil nih kalau Indonesia enggak mau,” tutur Taufik.
Taufik menilai Jakarta memerlukan event-event berkelas internasional karena dalam waktu mendatang tidak lagi menyandang status ibu kota.
Baca juga: Imbas Polemik Tak Kunjung Usai, Singapura Siap Rebut Formula E Jakarta?
Karena itu, kata dia, Jakarta harus satu tingkat dengan kota-kota besar di dunia.
“Menurut saya perlu ada event-event internasional loh, karena apalagi Jakarta setelah tidak lagi Ibukota,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimintai keterangan KPK selama 11 jam terkait perhelatan Formula E.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan Anies dimintai keterangan untuk tahap penyelidikan.
Menurut Alex, KPK menggali informasi seputar penawaran Formula E, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan hasilnya.
Baca juga: Anggota F-Gerindra DPRD DKI Nilai Keuangan Formula E Jakarta Tak Perlu Diungkap
Termasuk yang menjadi sorotan adalah commitment fee yang telah dibayarkan untuk tiga musim balapan hingga 2024. Sementara, masa jabatan Anies akan habis pada Oktober tahun ini.
Pucuk pimpinan DKI Jakarta nantinya akan diemban oleh Penjabat Gubernur yang dilantik Kementerian Dalam Negeri.
"Bagaimana pertanggung jawabannya? Padahal commitment fee itu enggak bisa ditarik, nah hal yang seperti itu lah kita minta ke ahli dan kita klarifikasi kepada yang bersangkutan,” ujar Alex.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.