JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, pemerintah bakal mengantarkan langsung bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat yang tidak bisa menjangkau kantor pos.
Pemerintah bekerja sama dengan PT Pos kini tengah menyalurkan BLT BBM kepada 20,65 juta penerima manfaat sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
"Bagi warga sakit, disabel, tidak perlu datang ke kantor pos, PT pos akan mengantar ke rumah," kata Risma dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Risma mengatakan, pihaknya bersama PT Pos juga bekerja sama dengan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat setempat untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terpencil.
Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM, SPBU di Margonda Depok Disesaki Pengendara yang Ingin Isi Bahan Bakar
"Untuk mengatasi warga yang tidak mampu mengakses fisiknya sakit atau di pegunungan tinggalnya kita siapkan khusus," ujar Risma.
Ia menambahkan, dari 20,65 juta warga yang menjadi target penerima, dana bantuan untuk 18,4 juta di antaranya sudah siap disalurkan melalui PT Pos.
Untuk diketahui, program BLT BBM ini merupakan salah satu dari tiga jenis bantalan sosial yang disiapkan pemerintah sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
Selain BLT BBM, pemerintah juga menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) yang akan diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan.
Baca juga: Harga BBM Naik, Jokowi: 70 Persen Subsidi Justru Dinikmati Kelompok Mampu Pemilik Mobil
Bantuan tersebut dibayarkan satu kali dengan nilai Rp 600.000 per orang sehingga anggarannya sebesar Rp 9,6 triliun.
Bantuan lainnya adalah bantuan sosial dari pemerintah daerah yang akan menggunakan 2 persen dari dana transfer umum, yaitu DAU dan DBH sebanyak Rp 2,17 triliun.
Pemerintah baru saja mengumumkan kenaikan harga tiga jenis BBM yakni pertalite, solar, dan pertamax.
Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar bersubsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.