Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menhan Prabowo Dorong Investasi dan Kerja Sama Sektor Pertahanan dengan Negara Lain

Kompas.com - 31/08/2022, 17:42 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Senin (29/8/2022).

Keduanya berdiskusi terkait sejumlah tantangan di tengah dinamika geopolitik dunia serta potensi investasi pada sektor pertahanan dalam negeri yang dapat mendorong kemajuan industri pertahanan Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pidato kenegaraan pada Selasa (16/8/2022). Dalam pidato itu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk membangun kerja sama internasional guna menghadapi tantangan global.

Prabowo selama ini juga terus mendorong kerja sama di bidang pertahanan dengan berbagai negara guna menjaga stabilitas dan perdamaian, sekaligus membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya dan industri pertahanan Tanah Air.

Baca juga: Prabowo: Kemenhan Berupaya Bangun Kekuatan Pertahanan yang Kuat dan Andal

Kerja Sama Pertahanan RI dengan Australia

Paling baru, Prabowo menerima Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia HE Penny Williams di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Pertemuan tersebut membahas kemajuan progres kerja sama pertahanan Republik Indonesia (RI) dan Australia dalam beberapa bulan terakhir.

Kerja sama dalam lingkup pertahanan kedua negara telah terjalin di berbagai bidang, di antaranya pelatihan dan pendidikan prajurit serta kesehatan dalam rangka mitigasi pandemi Covid-19.

Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Duta
Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia HE Penny Williams di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis
(25/8/2022).DOK. Humas Kemenhan Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia HE Penny Williams di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Prabowo mengatakan, Indonesia selalu memandang Australia sebagai teman dekat dan mitra utama di kawasan, terutama di bidang pertahanan.

Baca juga: Prabowo Terima KSAU Perancis di Kantor Kemenhan, Ini yang Dibahas

“Persahabatan dan kemitraan yang erat tersebut terjadi bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga kepentingan bersama,” katanya melansir kemhan.go.id, Kamis (25/8/2022).

Prabowo berharap, kerja sama pertahanan tersebut dapat semakin menguat dalam semangat saling menghormati dan menghargai kepentingan nasional masing-masing.

Ia juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui penguatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat yang berbatasan langsung dengan Indonesia serta sejumlah negara di kawasan Pasifik Selatan.

“Kami berkomitmen untuk membuat kawasan ini tetap stabil, damai, dan sejahtera. Kami selalu berusaha mempromosikan solusi damai dan menghindari penggunaan kekuatan,” ujarnya.

Baca juga: Sidang Gugatan Kemenhan Terkait Pengelolaan Satelit Ditunda 5 Bulan

Sebelumnya, pada 9 September 2021, kedua negara telah memperbarui Defense Cooperation Arrangement (DCA) RI-Australia pada Defence Ministers’ Meeting dan Pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.

Selepas pembaruan DCA tersebut, Australia menyetujui Taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Australia atau Australian Defence Force Academy (ADFA) dan The Royal Military College, Duntroon.

Hal itu pun menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Australia.

Australia juga telah menawarkan personel Kemhan dan TNI untuk mengikuti kursus singkat pertahanan siber.

Baca juga: Erick Thohir Bertemu Prabowo di Kemenhan, Mengaku Bahas Industri Pertahanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com