Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wahyu Suryodarsono
Tentara Nasional Indonesia

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

Adakah Urgensi TNI-Polri Berdinas di Lembaga Sipil?

Kompas.com - 27/08/2022, 08:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) serta analis pertahanan Anton Aliabbas, menyebutkan bahwa ide revisi UU terkait ruang jabatan sipil yang memungkinkan untuk diduduki prajurit TNI aktif memang sudah lama didengungkan secara umum.

Maka dari itu, Dosen Universitas Paramadina tersebut berpendapat bahwa perlu adanya mekanisme terperinci terkait penempatan prajurit TNI aktif di kementerian atau lembaga dalam rencana revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Ia mengharapkan wacana tersebut tidak menjadi ruang terbuka bagi prajurit aktif untuk menduduki jabatan sipil yang tidak ada hubungannya dengan tugas dan fungsi pokok TNI.

Hal ini perlu dicermati lebih dalam akibat adanya kekhawatiran masyarakat akan kembalinya dwifungsi TNI di masa lalu layaknya zaman orde baru.

Menurut Anton, kedepannya terdapat beberapa dampak dan masalah baru yang dapat ditimbulkan akibat penempatan prajurit TNI aktif di lembaga sipil.

Mengingat tugas dan fungsi pokok militer sebagai penjaga kedaulatan wilayah negara yang sudah sangat jelas, perluasan penugasan prajurit untuk tugas sipil dalam jangka panjang dapat memengaruhi profesionalisme TNI.

Perluasan tugas personel militer di ranah pemerintahan dapat mengganggu tata kelola karier Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, hal ini juga berpotensi menimbulkan kecemburuan di internal institusi TNI.

Menurut dia, dalam tata kelola karier prajurit TNI, perbaikan program pemisahan dan penyaluran (sahlur) menjadi sebuah kebutuhan mendesak.

Tidak semestinya fenomena banyaknya prajurit non-job diatasi dengan penambahan jabatan baru, baik di dalam maupun di luar institusi TNI. Langkah ini hanya akan membuat birokrasi menjadi gemuk dan karir kemiliteran menjadi tidak jelas.

Konsekuensinya, beban anggaran institusi yang semestinya bisa dialokasikan untuk penambahan kesejahteraan prajurit ataupun alutsista baru, malah akan habis untuk memfasilitasi jabatan-jabatan baru.

Pengalaman penulis

Penulis yang saat ini juga berstatus Bantuan Personel (BP) di kementerian, secara empiris menilai terdapat berbagai dampak yang timbul bagi personel TNI-Polri secara individu apabila berdinas di luar struktur organisasi induknya.

Salah satunya, kementerian dan lembaga sipil yang sarat akan kepentingan-kepentingan berbau politis, secara tidak langsung dapat menarik anggota TNI-Polri kedalam ranah politik praktis.

Hal ini secara tidak langsung mengancam profesionalitas dan netralitas TNI dalam politik.

Ketidakjelasan pengembangan karir akibat kurang diperhatikannya pengembangan SDM TNI-Polri yang berdinas di luar struktur menjadi risiko besar bagi personel tersebut.

Anggota TNI-Polri yang berdinas di kementerian ataupun lembaga sipil juga dituntut lebih aktif dalam melaporkan kondisi terkini kedinasannya kepada satuan induk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com