Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Pemerintah Tak Naikkan Harga Pertalite, Sebut Inflasi Bisa Capai 0,97 Persen

Kompas.com - 25/08/2022, 20:08 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia menyarankan pemerintah mengurungkan wacana menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Anggota Ombudsman Hery Susanto mengatakan berdasarkan kajian cepat yang dilakukan Ombudsman, mayoritas pembeli di SPBU merupakan pengguna Pertalite dan Solar dengan angka di atas 70 persen.

“Opsi menaikkan harga BBM bersubsidi bukanlah pilihan yang tepat dan bijak saat ini,” kata hery dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Soal Kenaikan Harga BBM, Wapres: Tunggu Saja, Mudah-mudahan Ada Solusi

Sebagai informasi, Ombudsman melakukan kajian cepat terkait pembatasan pembelian BBM bersubsidi, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.

Survei dilakukan dengan mewawancarai 781 responden di 66 SPBU yang tersebar di 31 provinsi. Responden hanya diambil dari SPBU yang menerapkan MyPertamina.

Ombudsman juga hanya memilih pengendara mobil pribadi di bawah 1.500 cc, motor di bawah 250 cc, pengendara angkutan barang, dan angkutan umum.

Survei dilakukan pada 8-12 Agustus dengan metode purposive random sampling.

Baca juga: Masalah BBM dan Ancaman Stagflasi

Hery mengatakan, kenaikan harga BBM akan menyulut keresahan masyarakat. Jumlah pengguna Pertalite dan Solar yang mendominasi konsumen SPBU juga penting diperhatikan.

Pihaknya memprediksi jika harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter, akan terjadi inflasi hingga 0,97 persen.

“Oleh karena itu pemerintah diminta tidak menaikkan harga BBM bersubsidi,” ujar Hery.

Di sisi lain, temuan Ombudsman menyimpulkan bahwa mayoritas pembeli di SPBU merupakan masyarakat menengah bawah.

Sebanyak 82 persen dari seluruh responden memiliki penghasilan kurang dari Rp 500 ribu hingga Rp 4,5 juta.

Baca juga: Pertalite-Solar Bakal Naik? Ini Tips Hemat BBM agar Pengeluaran Tak Boncos

“Responden konsumen SPBU didominasi oleh golongan masyarakat menengah ke bawah,” ujar Hery.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan membuka peluang menaikkan harga Pertalite dan Solar subsidi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang merancang skema menyesuaikan harga guna mengurangi beban subsidi.

Menurut Luhut, APBN menanggung subsidi dan kompensasi energi hingga Rp 502 triliun. Jika tidak ada penyesuaian kebijakan, tanggungan tersebut bisa meningkat hingga lebih dari Rp 550 triliun pada akhir tahun nanti.

“Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Luhut dalam keterangan resmi, Minggu (21/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com