Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brigjen TNI Tembak Kucing, Pakar Ungkap Faktor Kekejaman Terhadap Hewan

Kompas.com - 18/08/2022, 21:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbuatan perwira tinggi TNI, Brigadir Jenderal (Brigjen) NA, yang diduga menembak sejumlah kucing di lingkungan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Bandung Jawa Barat menyedot perhatian banyak pihak.

Perbuatan sang perwira tinggi itu menyebar cepat melalui media sosial setelah diunggah oleh akun @rumahsinggahclow di Instagram.

Dalam unggahan itu diperlihatkan sejumlah kucing mati karena ditembak. Akan tetapi, ada juga kucing yang masih hidup usai ditembak tetapi kondisinya mengenaskan.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bahkan langsung meminta supaya kasus itu diusut.

Baca juga: Panglima Andika Perintahkan Usut Penembakan Kucing di Sesko TNI

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Prantara Santosa dalam keterangan tertulis pada Kamis (18/8/2022), pelaku mengaku menembak sejumlah kucing di lingkungan Sesko TNI dengan senapan angin milik pribadi.

"Berdasarkan pengakuannya, Brigjen TNI NA melakukan tindakan ini dengan maksud menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal/tempat makan Perwira Siswa Sesko TNI dari banyaknya kucing liar dan bukan karena kebencian terhadap kucing,” kata Prantara.

Perbuatan sang perwira TNI itu dinilai tergolong ke dalam kekejian terhadap hewan.

Beragam faktor

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel membeberkan sejumlah faktor yang membuat seseorang berperilaku keji terhadap hewan.

"Memang ada kondisi psikologis tertentu yang bersangkut paut dengan perilaku menyiksa binatang," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Faktor pertama yang memicu perilaku kekejian terhadap hewan, kata Reza, adalah ritual. Contohnya seperti sabung ayam dengan alasan upacara adat.

Contoh lain dari perilaku kekejian terhadap hewan dengan dalih ritual adalah kegiatan duel antara anjing dan babi hutan.

Baca juga: Respons Jenderal Dudung soal Brigjen TNI Tembak Kucing dengan Senapan

Reza melanjutkan, alasan lain mengapa manusia bisa bertindak keji terhadap hewan adalah demi alasan artistik. Contohnya seperti musikus asal Inggris, Ozzy Osbourne, yang menggigit kelelawar hidup di atas panggung.

Faktor lainnya yang membuat manusia mempunyai perilaku keji terhadap hewan adalah mereka yang mengalami psikopatologi.

Contoh psikopatologi menurut Reza adalah orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial.

Selain itu, kata Reza, ada juga orang yang mengalami zoosadisme atau gangguan perilaku seksual menyimpang yang merasakan gairah dan kepuasan seksual dengan menyiksa hewan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com