JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak masyarakat untuk mengikuti program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang digulirkan Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN).
Muhadjir yakin, masalah stunting di Indonesia akan selesai jika program ini diikuti oleh setidaknya 5 juta masyarakat Indonesia dengan mengeluarkan dana Rp 450.000 setiap bulan.
"Kalau ini setiap orang bisa menangani satu anak yang punya potensi stunting, yang itu tiap bulan anggaran Rp 450.000 saja selama 6 bulan, kalau itu ada 5 juta saja yang ikut berkontribusi, selesai itu stunting kita," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Muhadjir menyebutkan, ada 12 provinsi di Indonesia yang menjadi prioritas untuk penurunan angka stunting.
Ke-12 provinsi itu terdiri dari 7 provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi dan 5 provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak.
Lima provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara.
Sementara itu, tujuh provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Menurut Muhadjir, provinsi dengan prevalensi stunting tinggi ini mesti disorot karena persentase jumlah penduduk yang terkena stunting cukup tinggi dibandingkan jumlah penduduk keseluruhan.
"Justru wilayah-wilayah yang persentase tinggi dengan penduduk tidak banyak ini daya ungkitnya perlu lebih besar. Jadi istilahnya capital output ratio untuk menyelesaikan stunting perlu biaya yang sangat besar," kata Muhadjir.
Baca juga: Pemerintah Minta Perusahaan Sisihkan CSR untuk Penanganan Stunting
Dikutip dari Antara, konsep dari program tersebut adalah para Bapak Asuh berperan sebagai donatur yang membantu target sasaran melalui dana rutin yang disumbangkan setiap bulan untuk diolah menjadi makanan sehat dan bergizi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Target sasarannya berasal dari keluarga berisiko stunting yakni calon pengantin, ibu hamil, dan anak-anak bayi umur dua tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Fokus pengasuhan yang akan diberikan oleh para donatur dibagi menjadi dua, yaitu kepada asuhan prioritas dan asuhan pendamping pada keluarga berisiko stunting.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.