Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Cermati Tren Peningkatan Kasus Kematian akibat Covid-19

Kompas.com - 04/08/2022, 13:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani meminta pemerintah mencermati tren peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 beberapa waktu belakangan.

Catatan Netty, pada Agustus, angka kasus kematian Covid-19 telah melewati 20 orang. Padahal, pada Juni, angka kematian harian masih di bawah 10 orang.

"Pada 2 Agustus 2022, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 24 orang. Sementara kasus aktif Covid-19 ada 49.048. Jumlah ini naik 1.239 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Kita harus waspadai ini agar tidak semakin melonjak,“ kata Netty dalam keterangannya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Curhat Pengusaha Mal Jakarta: Mohon kalau Ada Booster Kedua, Jangan Lagi Jadi Syarat Masuk Mal...

Netty mengatakan, salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah dalam menghadapi kondisi ini adalah mempercepat realisasi vaksin booster pertama atau vaksin dosis 3 yang saat ini berada di angka 27 persen. Angka ini masih jauh dari target pemerintah yaitu 50 persen.

"Perlu ada strategi khusus untuk mendidik  masyarakat agar bersedia divaksin booster. Jangan sampai ada unsur paksaan yang malah dapat menimbulkan resistensi masyarakat,“ ujarnya.

Netty juga mendorong masyarakat agar segera melakukan vaksin booster.

Baca juga: Covid-19 Masih Ada, Masyarakat Diimbau Vaksin Booster demi Tekan Angka Kematian

Dia mengingatkan, vaksin booster perlu dilakukan sebagai upaya melindungi diri dan keluarga dari paparan Covid-19.

"Sekaligus sebagai upaya membangun kekebalan komunitas," tambahnya.

Terakhir, Netty meminta pemerintah meningkatkan testing, tracing serta mengawasi penerapan protokol kesehatan.

Menurutnya, testing dan tracing perlu dilakukan terus menerus untuk mengetahui angka sesungguhnya kasus serta sebaran penularan Covid-19.

“Prokes juga harus terus digalakkan dan  diawasi di tengah melonggarnya disiplin masyarakat," ujar Ketua DPP PKS itu.

Baca juga: Update Corona 12 Mei: Angka Kematian Covid-19 Terendah sejak Akhir Januari 2022

Sebelumnya diberitakan, pemerintah, pada Selasa (2/8/2022), melaporkan penambahan 5.827 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan kasus baru itu tersebar di 33 provinsi.

Berdasarkan data tersebut maka total kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air berjumlah 6.216.621.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 1.993 kasus, Jawa Barat 1.549 kasus, dan Banten 788 kasus.

Baca juga: UPDATE 3 Agustus: Tambah 249 Kasus Covid-19 di Tangerang, 1.726 Pasien Dirawat

Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 4.564 kasus, sehingga jumlahnya menjadi 6.010.545.

Ada penambahan 24 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 157.028 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com