Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kriteria Capres Demokrat: Punya Rekam Jejak Baik hingga Punya Peluang Besar Dipilih Rakyat

Kompas.com - 03/08/2022, 14:02 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengaku belum menentukan nama calon presiden (capres) yang akan mereka usung bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilu 2024.

Menurut Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, perihal capres baru akan dibahas setelah koalisi resmi terbentuk.

"Nama-nama capres dan cawapres setelah bangunan koalisi terbentuk, kriteria capres dan cawapres final, barulah berbicara mengenai usulan dari tiap partai," kata Herzaky kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Utak-atik Pilpres 2024, Anies dan AHY Bakal Jadi Capres-Cawapres?

Terkait ini, kata Herzaky, AHY telah menyampaikan ke seluruh kader bahwa ihwal capres bergantung kepada kesepakatan koalisi.

Sebabnya, butuh 20 persen kursi DPR RI untuk dapat mencalonkan capres dan cawapres. Sementara, Demokrat mengantongi 9,36 persen kursi Parlemen.

"Mas AHY sendiri menyampaikan, pertama, kalau kita tergantung kesepakatan dengan koalisi," ujar Herzaky.

Menurut Herzaky, AHY juga pernah menyampaikan, kriteria capres Demokat adalah sosok yang punya kemampuan dan rekam jejak yang baik dalam mewujudkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bilang, butuh pemerintahan dan kepemimpinan baru yang lebih memperhatikn nasib rakyat di 2024.

Kriteria lainnya, sosok capres juga harus punya peluang besar untuk dipilih oleh rakyat.

"Tentu akan ada metode terukur dalam menentukan ini, termasuk masukan dari berbagai survei," kata Herzaky.

Baca juga: Anies-AHY Diprediksi Maju di Pilpres 2024, Demokrat: Capres-Cawapres Dibahas Setelah Koalisi Final

Herzaky mengeklaim, di internal Demokrat sendiri, banyak kader partainya yang menginginkan AHY mencalonkan diri sebagai presiden di 2024.

Namun, hingga kini Demokrat belum memutuskan. Partai bintang mercy itu masih berupaya mendengar aspirasi masyarakat.

"Memang banyak aspirasi kader dan konstituen yang minta Mas AHY jadi capres atau ikut kontestasi di 2024," ucap Herzaky.

"Tapi, kami sendiri belum membahas mengenai ini. Masih terus kita resapi masukan dan aspirasi para kader dan rakyat," tuturnya.

Terkait prediksi sejumlah pihak bahwa AHY bakal maju di Pilpres 2024 mendampingi Anies Baswedan yang mencalonkan diri sebagai presiden, Herzaky menegaskan, partainya tengah fokus mematangkan rencana koalisi dengan Nasdem dan PKS.

"Kami masih fokus untuk membangun koalisi dulu bertiga, meskipun tetap jalin komunikasi dengan seluruh parpol," kata dia.

Baca juga: Mesranya Nasdem, PKS, dan Demokrat, Sinyal Kuat Menuju Pilpres 2024?

Sebelumnya, muncul prediksi bahwa koalisi Demokrat, Nasdem, dan PKS bakal mengusung Anies Baswedan dan AHY sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Sedianya, hingga kini ketiga partai belum resmi mengumumkan koalisi. Hanya saja, baik Demokrat, Nasdem, maupun PKS terang-terangan menyatakan telah berkomunikasi intens terkait ini.

Baru-baru ini, AHY bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Presiden PKS yang kini menjabat wakil ketua majelis syura partai, Sohibul Iman.

Ketiganya berjumpa saat menghadiri pesta pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jumat (29/7/2022).

Herzaky mengatakan, dalam pertemuan itu, ketiganya membahas persoalan terkini bangsa hingga rencana koalisi.

“Kalau terkait koalisi, sempat dibahas tipis-tipis saja. Termasuk rencana pertemuan ke depannya,” ujar Herzaky dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com