Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Puan Maharani atau Ganjar di Antara Partai dan Relawan

Kompas.com - 28/07/2022, 08:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di sisi lain, saya pun melihat hal yang sama dengan Ganjar Pranowo. Terlepas diketahui oleh Ganjar atau tidak, barisan pendukungnya pun memilih strategi perang dingin dengan Puan di luar arena kepartaian.

Di saat sikap Ganjar yang santai dan dingin menghadapi berbagai tekanan beberapa pihak di internal partai PDIP, satu per satu barisan relawan Ganjar di berbagai provinsi mendeklarasikan dukungan terbuka kepada Ganjar untuk maju menjadi calon presiden di laga 2024.

Beberapa hari belakangan, beriringan dengan berita kontroversi pelarangan Ganjar keluar kota, barisan ulama dan cendekiawan Muslim Jawa Tengah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo, kemudian diikuti dengan ratusan mantan kader PDIP DKI Jakarta juga melakukan hal yang sama.

Tak sampai di situ saja, para petani tebu di Dompu mengikutinya sehari kemudian, lalu dukungan sejenis kembali bergema di Sumatera Selatan, Banten, dan Bandung.

Terlepas diketahui oleh Ganjar dan Puan atau tidak, ternyata terjadi dialog peristiwa yang menggambarkan "perang dingin" antara pendukung dan relawan Ganjar dengan kader-kader internal PDIP yang belakangan cenderung menyudutkan Ganjar Pranowo.

Dialog peristiwa tersebut, bagi saya pribadi sebagai pengamat, tentu sangat menarik untuk dicermati.

Tentu bukan hal yang baru, karena Jokowi dan Ahok sudah lebih dulu bermain dengan kartu "relawan politik."

Dan karena itu menjadi menarik mengingat Jokowi terbilang cukup berhasil memainkannya (Projo), tapi Ahok justru kurang berhasil dengan uji coba tersebut (Teman Ahok).

Dan pada akhirnya, baik Jokowi maupun Ahok, harus berdamai dengan partai mengingat keterlibatan partai sangat vital di dalam pemilihan.

Mempertentangkan secara terbuka antara relawan politik, yang cenderung berseberangan dengan partai, dengan partai politik memiliki risiko yang tak ringan.

Karena relawan politik belum memiliki legitimasi konstitusional untuk bermain secara terbuka di dalam panggung politik, berbeda dengan partai politik yang memang menjadi prasyarat fundamental konstitusional sebagai pengusung pasangan calon presiden.

Jokowi nampaknya cukup berhasil mengelola dua ranah politik tersebut. Jokowi pada akhirnya berhasil mendapatkan dukungan partai politik yang hingga pada pemilihan 2019 lalu berhasil berdampingan dengan relawan-relawan politik pendukungnya.

Sementara Ahok dan Teman Ahok, justru tersandung oleh pertentangan antara Teman Ahok dan partai-partai, yang pada akhirnya menenggelamkan peran Teman Ahok di dalam Pilkada DKI tahun 2017 lalu.

Bahkan pada akhirnya Teman Ahok harus berurusan dengan KPK dan memaksa kelompok relawan tersebut mundur secara teratur setelah Ahok dinyatakan kalah.

Fakta empiris atas uji coba relawan politik itulah yang menjadi poin menarik atas lahirnya relawan-relawan Ganjar hari ini, yang nampaknya masih belum bertemu irisan politik dengan kepentingan partai, terutama PDIP.

Ganjar harus belajar banyak dari kedua contoh di atas dan harus mampu menjadi jembatan yang bijak antara aspirasi para relawan dengan aspirasi partai di mana hingga saat ini Ganjar berada.

Memang pemilihan presiden masih dua tahun lagi, tapi Ganjar bagaimanapun harus mampu mengelola konflik di antara dua faksi politik tersebut dengan baik agar tidak terjadi perang terbuka di kemudian hari.

Untuk itu, Jokowi adalah referensi politik yang layak ditiru oleh Ganjar. Keberhasilan Jokowi dalam hal ini di tataran praksis politik, para relawan Jokowi tetap mendapat ruang untuk memberikan dukungan penuh dan melakukan kerja-kerja politik tanpa harus berhadapan secara terbuka dengan partai-partai koalisi.

Walhasil, Jokowi memenangkan dua kali pertarungan sengit dengan Prabowo Subianto dan karena itu layak dijadikan acuan oleh Ganjar dan para relawan politiknya. Semoga pemikiran sangat sederhana ini bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com