Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, keterangan Bharada E penting untuk mengungkap misteri kasus ini.
"Komnas HAM sangat berkepentingan mendapatkan keterangan langsung dengan Bharada E," katanya, Selasa.
Sebelumnya, menurut Taufan, Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto telah menjanjikan ke pihaknya bahwa ketujuh ajudan Ferdy Samho bakal hadir memenuhi panggilan pemeriksaan.
Komnas HAM juga berencana memanggil tim laboratorium forensik (labfor) untuk menganalisis kemungkinan senjata api yang dipakai untuk menembak Brigadir J.
Namun demikian, belum dapat dipastikan kapan tim labfor diperiksa terkait kasus ini.
"(Terkait) senjata, karakter senjata, bubuk, dan sebagainya, kami akan panggil labfor. Kapan terjadi? Dalam minggu ini, kami akan sibuk di Komnas HAM," kata Choirul Anam kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Hasil Pendalaman Luka, Komnas HAM Duga Brigadir J Ditembak dari Jarak Berbeda-beda
Sebelumnya, muncul dugaan bahwa Brigadir J ditembak dengan pistol Glock-17. Senjata api ini sedianya hanya digunakan untuk aparat berpangkat jenderal.
Padahal, dalam laporan kasus yang kini diproses Polda Metro Jaya, Brigadir J disebut ditembak Bharada E, sesama ajudan Sambo.
Untuk memastikan jenis proyektil yang menembus tubuh Brigadir J itu lah, Komnas HAM akan melibatkan tim labfor.
"Nanti labfor untuk mengecek penggunaan senjata, karakter senjata adakah proyektil bagaimana jejak proyektil nanti kami panggil labfor untuk balistik," ucap Anam.
Tim Komnas HAM juga akan bergerak ke Jambi pada Selasa (26/7/2022) untuk ikut memantau proses ekshumasi atau penggalian liang lahat dan otopsi ulang jasad Brigadir J.
Menurut Komnas HAM, proses ini penting untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat atas kasus kematian Brigadir Yosua.
Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Bharada E Penuhi Panggilan Komnas HAM
"Karena kami diminta secara resmi. Ini penting karena untuk mendapatkan satu kesimpulan yang lebih akurat," kata Ahmad Taufan Damanik.
Kendati begitu, Komnas HAM mengaku kemungkinan tak akan lagi berkutat mengusut waktu kematian dan jenis luka di tubuh Brigadir J, kecuali proses ekshumasi serta otopsi ulang jenazah membawa bukti baru yang dapat mengarah pada konstruksi kasus yang berbeda.
Adapun kasus kematian Brigadir J pertama kali diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/2022). Menurut polisi, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.