Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Komnas HAM soal Kematian Brigadir J: Periksa Bharada E hingga Temuan Pendalaman Luka

Kompas.com - 26/07/2022, 18:11 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, keterangan Bharada E penting untuk mengungkap misteri kasus ini.

"Komnas HAM sangat berkepentingan mendapatkan keterangan langsung dengan Bharada E," katanya, Selasa.

Sebelumnya, menurut Taufan, Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto telah menjanjikan ke pihaknya bahwa ketujuh ajudan Ferdy Samho bakal hadir memenuhi panggilan pemeriksaan.

Selidiki senjata api

Komnas HAM juga berencana memanggil tim laboratorium forensik (labfor) untuk menganalisis kemungkinan senjata api yang dipakai untuk menembak Brigadir J.

Namun demikian, belum dapat dipastikan kapan tim labfor diperiksa terkait kasus ini.

"(Terkait) senjata, karakter senjata, bubuk, dan sebagainya, kami akan panggil labfor. Kapan terjadi? Dalam minggu ini, kami akan sibuk di Komnas HAM," kata Choirul Anam kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Hasil Pendalaman Luka, Komnas HAM Duga Brigadir J Ditembak dari Jarak Berbeda-beda

Sebelumnya, muncul dugaan bahwa Brigadir J ditembak dengan pistol Glock-17. Senjata api ini sedianya hanya digunakan untuk aparat berpangkat jenderal.

Padahal, dalam laporan kasus yang kini diproses Polda Metro Jaya, Brigadir J disebut ditembak Bharada E, sesama ajudan Sambo.

Untuk memastikan jenis proyektil yang menembus tubuh Brigadir J itu lah, Komnas HAM akan melibatkan tim labfor.

"Nanti labfor untuk mengecek penggunaan senjata, karakter senjata adakah proyektil bagaimana jejak proyektil nanti kami panggil labfor untuk balistik," ucap Anam.

Pantau otopsi ulang

Tim Komnas HAM juga akan bergerak ke Jambi pada Selasa (26/7/2022) untuk ikut memantau proses ekshumasi atau penggalian liang lahat dan otopsi ulang jasad Brigadir J.

Menurut Komnas HAM, proses ini penting untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat atas kasus kematian Brigadir Yosua.

Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Bharada E Penuhi Panggilan Komnas HAM

"Karena kami diminta secara resmi. Ini penting karena untuk mendapatkan satu kesimpulan yang lebih akurat," kata Ahmad Taufan Damanik.

Kendati begitu, Komnas HAM mengaku kemungkinan tak akan lagi berkutat mengusut waktu kematian dan jenis luka di tubuh Brigadir J, kecuali proses ekshumasi serta otopsi ulang jenazah membawa bukti baru yang dapat mengarah pada konstruksi kasus yang berbeda.

Perkembangan kasus

Adapun kasus kematian Brigadir J pertama kali diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/2022). Menurut polisi, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com