JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil tim laboratorium forensik (labfor) untuk menganalisis kemungkinan senjata api yang dipakai untuk menembak Brigadir J, polisi yang diduga tewas di rumah dinas Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, 8 Juli 2022.
"(Terkait) senjata, karakter senjata, bubuk, dan sebagainya, kami akan panggil labfor. Kapan terjadi? Dalam minggu ini, kami akan sibuk di Komnas HAM," kata komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Komnas HAM Sebut Polri Janjikan Akses Seluas-luasnya untuk Usut Kematian Brigadir J
Sebelumnya, muncul dugaan bahwa Brigadir J ditembak dengan senjata Glock-17 yang merupakan senjata untuk aparat berpangkat jenderal.
Sementara itu, dalam laporan kasus yang kini diproses Polda Metro Jaya, Brigadir J disebut ditembak oleh Bharada E, sesama ajudan Sambo.
Untuk memastikan jenis proyektil yang menembus tubuh Brigadir J itu lah, Komnas HAM akan melibatkan tim labfor.
Baca juga: Selasa, Komnas HAM Akan Periksa Seluruh Ajudan Ferdy Sambo soal Penembakan Brigadir J
"Nanti labfor untuk mengecek penggunaan senjata, karakter senjata adakah proyektil bagaimana jejak proyektil nanti kami panggil labfor untuk balistik," ucap Anam.
Komnas HAM mengaku kemungkinan tak akan lagi berkutat pada soal waktu kematian dan jenis luka di tubuh Brigadir J, kecuali proses ekshumasi (penggalian ulang kuburan) serta otopsi ulang jenazah membawa bukti baru yang dapat mengarah pada konstruksi kasus yang berbeda.
Teranyar, Komnas HAM telah meminta keterangan tim forensik Polri yang mengotopsi jasad Brigadir J.
Baca juga: Komnas HAM Akan Hadiri Ekshumasi Jenazah Brigadir J
Anam mengatakan, dalam permintaan keterangan terhadap tim forensik Polri, Komnas HAM mendasarinya dengan hasil pendalaman kepada keluarga Brigadir J dan hasil pemeriksaan tim ahli mereka.
Berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan saat ini, Komnas HAM mengaku telah sampai pada dugaan yang kian mengerucut soal waktu kematian dan jenis luka yang menewaskan Brigadir J.
"Logikanya, termasuk juga (Komnas HAM sudah) ditunjukkan otopsinya untuk menunjukkan sudut kalau ini luka tembak sudutnya seperti apa, karakternya sepeti apa," kata Anam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.