Selain itu, wajah parpol di tingkat masyarakat juga jadi ikut berubah. Alih-alih hanya menempatkan masyarakat sebagai subjek pasif yang hanya bertugas menerima sembako/bantuan bencana alam yang usai saat itu juga, penguatan wajah parpol agar masyarakat menjadi subjek aktif jadi bisa menghasilkan beberapa keuntungan bagi beberapa pihak sebagai berikut.
Pertama, bagi parpol. Parpol jadi bisa memahami keinginan masyarakat secara lebih substantif karena kandidasi dilakukan secara bottom-up, bukan lagi top-down. Artinya, aspirasi parpol dan aspirasi masyarakat mulai bisa dikatakan linear.
Pendekatan substantif ini tergolong penting karena parpol, yang selalu membutuhkan suara di setiap penyelenggaraan Pemilu, akan bisa merekatkan diri dengan masyarakat secara otomatis di masa mendatang.
Kedua, bagi masyarakat. Masyarakat juga diuntungkan karena bisa menyampaikan aspirasinya secara lebih menyeluruh sekaligus mendalam.
Sudah tentu, keinginan di sini tidak sesempit menyebutkan nama Capres/Cawapres yang pada akhirnya diusulkan, melainkan lebih dari itu, keinginan juga berarti aspirasi kepada otoritas agar bisa menyelesaikan persoalan sehari-hari mereka secara lebih lekas.
Pendekatan ini juga demikian penting bagi masyarakat karena berorientasi pada solusi.
Ketiga, bagi sistem politik elektoral secara keseluruhan. Yaitu, jika benar bahwa wajah parpol di tingkat masyarakat jadi bisa diperkuat, yaitu bukan lagi menempatkan masyarakat hanya sebagai subjek pasif, melainkan telah diubah menjadi subjek aktif, hubungan parpol dan masyarakat jadi bisa ikut diperbarui.
Jika sebelumnya hubungan keduanya terlalu sederhana dan cepat usai karena hanya terbingkai dalam hubungan oportunis lima tahunan, kini menjadi hubungan substantif yang justru mampu merekatkan keduanya secara otomatis sepanjang waktu.
Pada akhirnya, terdapat kesadaran bahwa semua pendapat di atas terdengar terlalu idealis. Tetapi tentu, tidak ada yang salah dari upaya untuk mengembalikan parpol pada salah satu fungsinya sebagai entitas yang bertugas menggelar pendidikan politik kepada masyarakat.
Melalui penguatan wajah parpol di tingkat masyarakat, agar tidak hanya menjadi subjek pasif, tetapi juga menjadi subjek aktif, besar harapan, di masa mendatang, proses penentuan Capres dan Cawapres bisa melibatkan komponen masyarakat secara lebih luas dan mendalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.