Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Tegaskan PDI-P Tak Akan Ganggu Kebersamaan Nasdem dan PKS

Kompas.com - 22/07/2022, 08:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDI-P tidak suka mengganggu rumah tangga partai politik lain.

Demikian juga soal manuver-manuver partai politik lain untuk koalisi pada Pemilu 2024.

Sebagai contoh, PDI-P menyoroti Nasdem yang sudah melakukan kunjungan ke sejumlah partai politik, salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kemudian juga dengan PKS yang kemudian Rakernas Nasdem itu kan majority-nya memberikan preferensi kepada Pak Anies sebagai calon presiden. Tentu saja PDI Perjuangan menghormati itu," kata Hasto dalam konferensi pers daring, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Kata Hasto Soal Peluang Kerja Sama PDI-P dengan Nasdem: Aspek Etika Harus Dikedepankan

Hasto menyatakan hal tersebut ketika ditanya soal kans PDI-P melakukan kerja sama politik dengan Nasdem untuk Pemilu 2024.

Sebab, PDI-P dan Nasdem sudah bekerja sama mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dua periode, yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019.

Kini, melihat Nasdem yang sudah melakukan komunikasi politik salah satunya dengan PKS, PDI-P tetap menghormatinya.

Bahkan, PDI-P yakin, pertemuan Nasdem dengan partai politik itu akan berujung kerja sama politik.

"Menghormati langkah-langkah organisatoris melalui langkah Rakernas, termasuk pertemuan silaturahim antar ketua umum partai politik yang di dalam berbagai rilis yang disampaikan itu kan sudah mengarah pada bentuk kerja sama partai politik," kata dia.

Baca juga: Ketika Politisi Demokrat dan Nasdem Sebut Akan Berjuang Bersama pada Pemilu 2024...

Enggan ikut manuver-manuver politik partai lain, Hasto menyatakan bahwa prioritas PDI-P saat ini adalah turun ke bawah bersama rakyat.

Menurut dia, hal ini merupakan kepentingan bangsa dan negara yang harus didahulukan.

Adapun Nasdem sudah melakukan pertemuan dengan elite PKS dan juga Demokrat.

Isu ketiga partai ini akan berkoalisi pun kemudian menguat.

Ketiga partai ini juga disinyalir mengusung Anies Baswedan dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2024.

Baca juga: Nasdem Klaim Hubungannya dengan PDI-P Baik, Peluang Koalisi 2024 Terbuka Lebar

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, wacana duet Anies-AHY paling memungkinkan diusung Nasdem, Demokrat dan PKS.

Duet itu, bisa membuat ketiga parpol tersebut berkoalisi. 

"Paling mungkin (mengusung Anies-AHY) adalah Demokrat, Nasdem dan PKS," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Dedi mengungkapkan, duet Anies-AHY bahkan berpotensi membuat parpol lain bergabung dengan koalisi tiga parpol itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com