Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Diplomasi, KRI Bima Suci Berlayar 91 Hari ke Malaysia hingga Australia

Kompas.com - 20/07/2022, 12:59 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal latih TNI Angkatan Laut, KRI Bima Suci-945 memulai pelayaran panjang selama 91 hari dalam rangka operasi diplomasi.

KRI Bima Suci akan melakukan operasi dalam pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-69 tahun 2022 ke Malaysia, Singapura, dan Australia.

Operasi diplomasi KRI Bima Suci resmi digelar setelah dilepas Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksmana Madya (Laksdya) Ahmadi Heri Purwono di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/7/2022).

“Pelayaran ini dimaksudkan untuk menjadi duta negara dalam menjalankan peran diplomasi guna menambah wawasan tentang pergaulan internasional, serta kondisi sosial masyarakat tempat yang disinggahi,” kata Heri dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Cek Kesiapsiagaan KRI, Pangkoarmada RI Sidak Perairan Aceh dan Sabang

Misi diplomasi ini dipimpin langsung oleh Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M Sati Lubis yang membawa 208 orang yang terdiri dari 92 orang anak buah kapal (ABK), 102 orang Taruna AAL, dan 14 staf.

Mereka akan melakukan pelayaran dengan menempuh jarak 11.122 nautical mile (nm). Dijadwalkan, mereka kembali di Tanah Air pada 18 Oktober 2022.

Heri mengatakan, kegiatan pelayaran ini juga mempraktekkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kampus Bumimoro dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, yakni di laut sebagai medan juang prajurit matra laut.

Baca juga: KSAL: Kapal KRI Bung Karno-369 Akan Jadi Kapal Kepresidenan

“Latek (latihan praktek) ini juga membentuk karakter prajurit matra laut dan mental kejuangan para Taruna AAL sebagai calon perwira TNI Angkatan Laut yang bermoral, disiplin, profesional dan bertanggung jawab,” terang Heri.

Dalam pelaksanaannya, seluruh personel dan Taruna AAL akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat di Malaysia, Singapura, dan Australia.

Kunjungan mereka juga sekaligus mengadakan promosi wisata dan kebudayaan Indonesia terhadap masyarakat setempat yang disinggahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com