JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR Amin AK meminta PT Pertamina (Persero) memperbaiki sistem peringatan dini terkait kondisi truk tangki bahan bakar minyak (BBM), berkaca dari kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Transyogi, Bekasi, yang merenggut korban jiwa.
Amin menyatakan, Pertamina dan anak perusahaannya, PT Pertamina Patra Niaga, tidak hanya harus bertanggung jawab atas keluarga korban kecelakaan, tetapi juga memeriksa kondisi seluruh angkutannya.
"Pertamina harus memperbaiki sistem peringatan dini atas kondisi angkutan truk tangki BBM agar kejadian serupa tidak berulang dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa lainnya," kata Amin kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Pertamina Harus Lengkapi Standar Kompetensi Pengemudi Truk
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, perbaikan sistem peringatan dini dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem pengecekan dan pelaporan kondisi armada pengangkut BBM secara real time.
Ia menuturkan, melalui sistem itu, petugas dapat melaporkan hasil pengecekan kondisi secara digital langsung setelah pengecekan selesai.
"Sehingga, pusat pengendali armada, bisa mengatur dengan cepat mana armada yang laik jalan atau tidak. Kondisi rem blong bisa diantisipasi jika pengecekan dilakukan secara akurat dan dilaporkan secara real time," ujar Amin.
Baca juga: Truk Tangki Pertamina yang Kecelakaan di Transyogi Cibubur Sudah Dipindahkan
Ia mengingatkan, dengan kapasistas angkut hingga 32.000 liter, kondisi kendaraan pengangkut BBM harus selalu prima untuk memitigasi risiko kecelakaan.
"Akan sangat berbahaya jika kecelakaan semacam ini berulang, karena sangat sulit mengendalikan kendaraan dengan bobot sebesar itu," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan truk tangki Pertamina dan sejumlah kendaraan lain terjadi di Cibubur pada Senin (18/7/2022).
Kecelakaan di Cibubur itu terjadi saat sopir truk Pertamina diduga menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil yang tengah berhenti karena lampu merah. Persimpangan lampu merah itu berada di jalan menurun.
Baca juga: KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur Mulai Hari Ini
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan, kendaraan bermuatan BBM menabrak kendaraan lain di dekat lampu lalu lintas Cibubur CBD.
"Struktur jalan menurun sepanjang 150-200 meter, di ujung ada lampu merah. Di situ saat lampu merah berhenti, kendaraan mendorong dari belakang," ujar Latif di lokasi kejadian.
Berdasarkan data yang dimiliki Latif Usman, terdapat 11 orang yang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
"Data dari lapangan yang kami peroleh ada 11 orang meninggal dunia," ungkap Latif.
Para korban jiwa maupun luka kemudian dievakuasi petugas dari lokasi kejadian ke rumah sakit. Sebagian besar di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.