JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsma Wahyu Hidayat Sudjatmiko mengatakan peristiwa penembakan Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjadi sorotan lembaga yang dia pimpin.
Dia menyebut peristiwa itu adalah pelajaran berharga dan berharap tidak terjadi di Indonesia.
"Kita belajar dari terjadinya kemarin situasi yang terjadi Mantan Perdana Menteri Jepang, itu pelajaran berharga buat kita semua," ucap Wahyu usai acara serah terima jabatan di Markas Komando Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Saat Kendarai Moge dan Tabrak Bus di Tol, Anggota Paspampres Tidak Sedang Kawal Presiden
Agar peristiwa itu tidak terulang di Indonesia, Wahyu mengatakan prajurit Paspampres akan dilatih lebih giat dan lebih keras lagi.
"Maka untuk mengantisipasi itu kita butuh latihan intensif bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Harapan kita prajurit kita lebih profesional dan tanggung jawab," ucap dia.
Ia menduga bahwa peristiwa yang terjadi di Jepang itu akibat pasukan keamanan yang kurang terlatih dengan baik.
Baca juga: Kecelakaan 2 Moge Patwal di Tol Dalam Kota, Anggota Paspampres Hilang Kendali dan Tabrak Bus
"Tidak ada pasukan hebat tanpa latihan semuanya butuh latihan, kalau kita belajar dari kejadian itu terlihat satuan itu tidak terlatih," kata Wahyu.
Wahyu kemudian berpesan kepada seluruh prajurit Paspampres agar mengabdikan diri sesuai visi misi yang diemban, yaitu sebagai tameng hidup untuk Presiden dan Wakil Presiden.
"Salah satu visi kita adalah perisai hidup, jadi tidak ada kata-kata ulangi. Kalau ulangi berarti sudah kejadian sudah selesai," ucapnya.
Baca juga: Sosok Marsma Wahyu, Danpaspampres Baru dari Satuan Elite TNI AU
Baru dilantik sebagai Danpaspampres
Wahyu Hidayat Sudjatmiko resmi dilantik sebagai Danpaspampres pada 27 Juni 2022. Ia menggantikan posisi Tri Budi Utomo yang dipercaya menjadi Pangdam VI/Mulawarman.
Pengangkatan jabatan Danpaspampres tertuang dalam surat keputusan Panglima TNI Nomor 6 Kep/558/VI/2022 tertanggal 27 Juni 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Wahyu merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993 dari Korps Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca juga: Sejarah Baru, Marsma Wahyu Hidayat Jadi Danpaspampres Pertama dari TNI AU
Kopasgat merupakan satuan elite TNI AU yang sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) yang identik dengan baret jingganya.
Selama meniti kariernya di pasukan elite TNI AU, Wahyu telah menduduki sejumlah jabatan strategis, di antaranya menjadi Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas (2006).
Kemudian Komandan Skadron Udara Karbol I Wingkar AAU (2008), Danden 3 Grup A Paspampres (2010), Wadan Grup A Paspampres, dan Komandan Grup C Paspampres.
Baca juga: Danpaspampres Mayjen Budi Utomo Dapat Promosi Jadi Pangdam Mulawarman
Kemudian Asops Korpaskhas (2014–2015), Komandan Pusdiklat Paskhas (2015–2016), Patun Kelompok Susstaf Korsis Seskoau (2016–2018), Asren Korpaskhas (2018–2021) sebelum berganti menjadi Kopasgat, dan Wakil Komandan Paspampres (2021–2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.