Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Misteri Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Janji Polri hingga Gerak Cepat Komnas HAM

Kompas.com - 18/07/2022, 05:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusutan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo masih terus bergulir.

Brigadir J disebut tewas dalam peristiwa baku tembak dengan ajudan Sambo lainnya, Bharada E.

Adapun baku tembak terjadi karena Brigadir J diduga melecehkan istri Sambo, PC, yang sedang beristirahat di kamarnya.

Baca juga: Kabut di Kasus Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Meski demikian, timbul kecurigaan dalam kasus ini, di mana ada banyak luka tak wajar di jenazah Brigadir J. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung merespons dengan membentuk tim khusus.

Polri pun mengungkapkan langkah terkini kepolisian dalam mengusut penyebab kematian Brigadir J yang sebenarnya.

Mengutamakan pembuktian ilmiah

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Polri terus memperkuat proses pembuktian ilmiah untuk mengusut penembakan yang diduga dilakukan Bharada E kepada Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan demi menghindari spekulasi-spekulasi yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan. 

Tim khusus bentukan Kapolri mengedepankan pendekatan scientific crime investigation (SCI).

Baca juga: Sekuriti Sebut Dekoder CCTV di Kompleks Rumah Irjen Ferdy Sambo Diganti Polisi karena Tersambar Petir

"Untuk menghindari spekulasi yang dianalogikan tanpa didukung oleh pembuktian ilmiah dan bukan orang yang expert di bidangnya justru akan memperkeruh keadaan," ujar Dedi dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).

Kemudian, Dedi membeberkan proses pembuktian ilmiah yang dimaksud.

Jenderal polisi bintang 2 ini mengatakan pihak kedokteran forensik terus berupaya merampungkan hasil autopsi.

Selanjutnya, laboratorium forensik tengah melakukan uji balistik dari proyektil, selongsong, dan senjata api dalam peristiwa itu.

Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
"Di tempat kejadian perkara (TKP), pihak Inafis akan melakukan olah TKP untuk menemukan sidik jari DNA, mengukur jarak dan sudut tembakan, CCTV, handphone dan lainnya," tuturnya.

Dedi berjanji akan menyampaikan hasil pembuktian ilmiah kematian Brigadir J secara objektif dan transparan.

"Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi," imbuh Dedi.

Baca juga: AJI dan LBH Pers Desak Polri Usut Intimidasi terhadap Wartawan di Rumah Irjen Sambo

Istri Sambo minta perlindungan ke LPSK

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan istri Ferdy Sambo, PC, melayangkan permohonan perlindungan kepada LPSK.

Namun, LPSK belum mendampingi PC.

"LPSK belum mendampingi istri Ferdy Sambo," ujar Plh Ketua LPSK Susilaningtias saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Masih Aktif Bertugas Usai Brigadir J Ditemukan Tewas di Rumahnya

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan pihaknya belum mendampingi Putri karena belum mendapat keterangan dari korban langsung.

"Dari Ibu P belum diperoleh keterangan karena masih terguncang," ucap Edwin.

Komnas HAM temui keluarga Brigadir J di Jambi

Komnas HAM bertolak ke Jambi untuk mendatangi rumah keluarga Brigadir J.

Tim dari Komnas HAM datang ke Jambi sejak Sabtu (16/7/2022).

"Pertama-tama, Komnas HAM sejak kemarin berada di Jambi. Kemarin kita ketemu sama pihak keluarga," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan videonya, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Profil Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam Polri yang Rumahnya Jadi Lokasi Baku Tembak

Anam menjelaskan pihaknya mendapat banyak keterangan, foto, dan video.

Dia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak keluarga Brigadir J yang telah menerima Komnas HAM dan memberikan keterangan.

Mobil Inafis Mabes Polri terpakir di area sekitar rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022) malam.KOMPAS.com/Tria Sutrisna Mobil Inafis Mabes Polri terpakir di area sekitar rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022) malam.

"Kedua, apa yang didapatkan Komnas HAM dalam proses ini? Tentu saja Komnas HAM dapat lebih banyak dari apa yang beredar di publik, khususnya soal foto dan soal video," tuturnya.

"Jadi foto itu diambilnya bagaimana, konteksnya apa, dan penjelasan dari keluarga apa. Itu yang penting," sambung Anam. 

Anam tak memberi penjelasan terkait foto dan Video yang dimaksud. 

Kemudian, Anam menjelaskan Komnas HAM mendalami soal peretasan yang dialami keluarga Brigadir J.

Baca juga: Kamera CCTV Saat Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Rusak, Ini Kata Kapolri

Di mana, WhatsApp dan media sosial keluarga Brigadir J sempat diretas dan tak  bisa dibuka.

"Kapan itu peretasan terjadi, karakternya seperti apa, polanya seperti apa. Kami juga dapat," katanya.

Selain itu, Anam mengatakan keluarga Brigadir J memberitahu mereka mengenai ratusan polisi yang datang dan mengepung rumah.

Baca juga: Polisi Sebut Kamera CCTV di Rumah Dinas Mati Saat Brigadir J Diduga Lecehkan Istri Kadiv Propam

Anam mengklaim mendapat banyak informasi dari pihak keluarga Brigadir J di kasus penembakan di rumah Sambo tersebut.

Menurut dia, Komnas HAM memeriksa pihak keluarga dari siang hingga malam tanpa henti. Dia menyebut itu sebagai suatu proses yang baik dalam mengusut kematian Brigadir J.

Komnas HAM akan panggil Sambo dan istri

Setelah mengumpulkan informasi dari keluarga Brigadir J, Komnas HAM akan memanggil Irjen Ferdy Sambo.

"Pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman Siber, dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari Pak Sambo Irjen Pol," kata Anam.

Saat memanggil Sambo, Anam berharap bisa bertemu istri Sambo, yakni PC.

Diketahui, berdasarkan keterangan Polri, PC diduga dilecehkan oleh Brigadir J sebelum penembakan di rumah Sambo terjadi.

Meski demikian, jika PC butuh didampingi saat diperiksa, Anam memastikan Komnas HAM akan menghormati itu.

"Kalau memang dibutuhkan pendampingan psikologis macam-macam, pastinya kami akan setuju dan kami hormati itu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com