JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta kepada sejumlah pemerintah daerah untuk membantu pembiayaan proyek revitalisasi kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Saya sudah komunikasi dengan gubernur dan gubernur setuju," ujar Tito saat meninjau progres revitalisasi, Minggu (17/7/2022) kemarin.
Menurut hasil evaluasi tim internal Kementerian Dalam Negeri, saat ini di TMII terdapat 19 anjungan daerah dilaporkan rusak ringan dan 2 lainnya rusak berat.
Lalu, ada provinsi yang belum memiliki anjungan yaitu Kalimantan Utara dan 3 provinsi baru Papua.
Baca juga: Pemerintah Kebut Revitalisasi TMII Sebelum KTT G20, Mensesneg: Juli Selesai
Perbaikan beberapa anjungan akan diserahkan kepada pemerintah daerah, baik melalui APBD maupun dana santunan sosial (CSR) perusahaan di masing-masing wilayah.
TMII direncanakan pemerintah sebagai menjadi salah satu tempat rangkaian acara KTT G20.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, proyek revitalisasi TMII akan selesai pada bulan ini.
"Juli akhir ini akan selesai," kata Pratikno dalam kesempatan yang sama.
Menurut Pratikno, perkembangan proyek revitalisasi TMII saat ini sudah mencapai 80 persen.
Baca juga: Datang dari Madiun, Tram Mover Garuda Kencana Jadi Pengganti Kereta Layang TMII
Kegiatan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 akan digelar di Bali pada November 2022 mendatang.
Proyek TMII pada awalnya dikenal dengan nama Miniatur Indonesia Indah.
Mendiang Ibu Negara Siti Hartinah Soeharto atau biasa disapa Ibu Tien adalah penggagas proyek itu.
Dia terinspirasi dari taman rekreasi Thai-in-Miniature di Thailand dan Disneyland di Amerika Serikat.
Proyek yang dimulai pada 1971 itu diperkirakan menelan biaya hingga Rp 10,5 miliar. Uang proyek itu dikumpulkan dari sumbangan dari kelompok swasta dan pemerintah daerah.
Di saat yang bersamaan muncul Gerakan Penghematan yang dimotori oleh sejumlah aktivis antara lain W.S. Rendra, Arief Budiman, H.J.C. Princen (Poncke), dan Mochtar Lubis.
Baca juga: Taman Mini Indonesia Indah Dibuka Kembali, Warga KTP Non-DKI Boleh Datang