Apalagi, situasi belakangan ini sedang tidak stabil sehingga dibutuhkan kerja-kerja luar biasa.
Baca juga: Zulhas Bagikan Minyak Goreng Sambil Kampanye Pilih Putrinya, Ini Klarifikasi PAN
"Instruksi presiden sudah sangat jelas, bukan hanya kemarin, tapi jauh sebelumnya presiden selalu menegaskan bahwa situasi sekarang adalah situasi yang tidak biasa," kata Moeldoko di Gedung Kridha Bakti, Jakarta Pusat, Kamis (14/2022).
"Yang harus disikapi lebih dari extraordinary (luar biasa) karena memang situasi global seperti itu mempengaruhi kondisi dalam negeri. Untuk itu, presiden selalu menekankan para menteri harus concern (fokus) untuk memberikan pelayanan kepada publik," tegasnya.
Kendati begitu, Moeldoko tak memberikan penjelasan apakah Jokowi sudah memberikan teguran langsung ke Zulhas terkait ini. Dia hanya bilang, presiden sudah memberi penekanan ke seluruh menteri.
Elite partai politik juga ramai-ramai mengkritisi aksi Zulhas. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid misalnya, menilai tindakan Zulhas telah melewati batas, bahkan memalukan.
"Gini, mestinya tidak begitu ya. Mestinya. Kalau bahasa Jawa ngono yo ngono, tapi ojo ngono. Artinya jangan keterlaluan," ujar Jazilul saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022).
Sebagai ketua umum partai politik, menurut Jazilul, Zulhas boleh saja berkampanye. Namun, dia seharusnya tahu batasan.
"Jangan begitu banget. Itu bisa bikin malu," tuturnya.
Partai Demokrat juga menilai Zulhas telah melakukan tindakan memalukan. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sebagai seorang menteri, tidak sepatutnya Zulhas berkampanye.
"Membagi-bagikan minyak goreng yang saat ini menjadi komoditi sensitif yang tengah ditangani Kemendag disertai ajakan untuk memilih putrinya pada pilkada mendatang, tentunya hal yang memalukan dan tidak patut bagi seorang pejabat negara apalagi Menteri Perdagangan," kata Kamhar dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).
Menurut Kamhar, langkah Zulhas tersebut dapat dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
"Karena mendahulukan kepentingan pribadi di atas tugas," ujar dia.
Baca juga: PKB soal Zulhas Bagi-bagi Minyak Goreng Sambil Kampanye: Bikin Malu, Jangan Keterlaluan!
Sementara, Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto menilai tindakan Zulhas tidak etis. Zulhas juga dinilai berpotensi menyalahgunakan jabatan.
Oleh karenanya, Mulyanto meminta presiden menegur sekaligus mengingatkan menterinya itu agar tak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
"Ini contoh yang tidak baik bagi publik dalam kerangka good governance. Dukungan publik kepada pemerintah akan lemah kalau ini terus dilakukan," kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).