Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi Lepas Masker di Tengah Kerumunan Warga di Sarinah...

Kompas.com - 14/07/2022, 20:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat melepas maskernya ketika menyapa kerumunan masyarakat di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Kamis (14/7/2022).

Kejadian itu terpantau usai presiden menandatangani prasasti peresmian transformasi Sarinah di tangga yang terletak pada pintu barat.

Mulanya, Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani, serta sejumlah pejabat lain mengenakan masker secara tertib ketika akan meninggalkan lokasi peresmian.

Baca juga: Jokowi Titip Pesan Khusus Saat Peresmian Transformasi Sarinah

Mereka lantas berjalan beriringan melewati sisi samping barat Sarinah untuk menuju area lobi belakang.

Tujuannya untuk mengantarkan Megawati Soekarnoputri yang akan meninggalkan lokasi acara.

Saat mereka berjalan, di sebelah kanan dan kiri para pejabat negara tersebut terdapat warga yang berkerumun. Mereka meneriakkan nama Jokowi dan meminta foto bersama.

Baca juga: Lihat Harga Sepatu hingga Batik di Sarinah, Jokowi: Memang Harus Mahal

Tetapi, kerumunan warga telah diadang pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dan tim pengamanan lainnya yang berbaris melindungi Jokowi dan rombongan pejabat negara.

Adapun selama berada di Sarinah hingga meninggalkan lokasi acara, para pejabat tersebut tidak melepas masker.

Tetapi, Presiden Joko Widodo sempat melepas masker saat menyapa kerumunan warga. Tepatnya, saat berada di belakang Dewata Coffee yang berada di bagian dekat lobi belakang Sarinah.

Para warga tersebut menyapa Jokowi dan mengabadikan momen saat presiden membalas sapaan mereka dengan ponsel pintar masing-masing.

Meskipun dilindungi oleh Paspampres, antusiasme warga yang ingin mendekat ke arah presiden tetap tinggi.

Kepala negara pun tampak melambaikan tangan kepada warga dalam kondisi tanpa memakai masker.

Baca juga: Cerita Jokowi Diajak Kakek ke Sarinah: Saya Naik Turun Eskalator, Senang Sekali

Setelah itu, Jokowi memakai kembali masker warna cokelat yang sebelumnya dia pakai.

Jokowi kemudian menuju mobil hitam dan segera masuk mobil. Sesaat kemudian, kepala negara meninggalkan kompleks Sarinah.

Sempat ingatkan soal masker

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 di Tanah Air belum selesai.

Oleh karenanya, presiden mengingatkan masyarakat harus tetap memakai masker baik di dalam maupun di luar ruangan.

"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, Covid-19 masih ada. Oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah sebuah keharusan," ujar Jokowi usai melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Jokowi, Megawati, Puan, hingga Erick Thohir Hadiri Peresmian Transformasi Sarinah

Selain memakai masker, kepala negara juga mengingatkan pentingnya masyarakat segera mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster.

Jokowi menekankan, vaksinasi booster utamanya harus dilakukan di kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi.

Dia pun meminta semua pihak terkait terus mendukung pelaksanaan vaksinasi booster.

"Saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota, kabupaten dan provinsi, serta TNI, Polri untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com