Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tiket TN Komodo Rp 3,75 Juta, Sandiaga Uno: Dampak Ekonomi Masyarakat Ikut Dipertimbangkan

Kompas.com - 04/07/2022, 20:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kabar bahwa Taman Nasional Komodo (TNK) berencana menerapkan biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta per orang, masih akan terus dibahas.

Ia memahami bahwa rencana itu untuk tujuan konservasi Komodo di kawasan wisata tersebut.

"Tapi harus juga (dipikirkan) dampak kepada masyarakat, berkaitan dengan pemulihan ekonomi juga ikut dipertimbangkan," kata Sandiaga saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Astindo Labuan Bajo Menolak Wacana Kenaikan Biaya Masuk TN Komodo

Sandiaga mengaku, dirinya mendapat masukan dari Komisi X DPR terkait sejumlah dinamika pariwisata beberapa waktu belakangan.

Misalnya, selain tiket TN Komodo, ada juga soal tiket naik ke Candi Borobudur yang juga mengalami peningkatan.

Menurut Sandi, Komisi X meminta agar langkah komunikasi publik terhadap kenaikan tiket itu perlu disesuaikan.

"Jadi jangan narasinya tentang uangnya, tapi tentang peran dari masyarakat untuk menjaga situs-situs yang perlu menjaga kelestariannya," ujar dia.

Baca juga: Cegah Turunnya Wisawatan ke TN Komodo, Sandiaga: Kita Bangun Destinasi Penyangga di Labuan Bajo dan Wae Rebo

Politisi Partai Gerindra itu mengaku sepakat dengan saran dari Komisi X bahwa destinasi wisata memang harus dipastikan keberlanjutannya.

Dia meyakini, seluruh masyarakat Indonesia memiliki tanggungjawab untuk melestarikan dan menjaga pariwisata Indonesia.

"Yang pasti adalah komunikasi dengan tim teknis bahwa memang daya dukung di Pulau Komodo sangat sedikit, sangat minim dan untuk menjaga agar Komodo tak punah. Bagaimana lingkungan di sana tetap terjaga itu perlu ada pembatasan," imbuh Sandiaga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesudibjo, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesudibjo, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Sebelumnya diberitakan, Taman Nasional Komodo berencana menerapkan biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta per orang mulai 1 Agustus 2022. 

Mengetahui kabar tersebut, tentunya banyak orang yang khawatir. Pasalnya, angka itu bisa dibilang cukup mahal. 

Sebenarnya pemberlakuan tarif baru itu sudah diperhitungkan oleh pengelola Taman Nasional Komodo demi keberlangsungan tempat wisata.

Taman Nasional Komodo juga menegaskan bahwa Rp 3,75 juta bukanlah harga tiket masuk, melainkan sudah mencakup sejumlah komponen utama, termasuk biaya konservasi.

"Biaya konservasi ini adalah biaya yang dibayarkan untuk mendatangi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan sekitarnya," kata Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di TN Komodo Carolina Noge kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com