Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Menakar Peluang Jokowi Hentikan Perang

Kompas.com - 29/06/2022, 09:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONFLIK antara Rusia dan Ukraina tak kunjung mereda. Perang yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina ini sudah memakan banyak korban jiwa dari kedua negara.

Presiden Jokowi berusaha menengahi agar kedua negara segera menyudahi konflik ini.

Presiden Jokowi dikabarkan sudah bertolak ke Ukraina. Menurut informasi dari Istana, dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny, Polandia, kereta yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan berangkat menuju Kyiv, Ukraina tepat pada pukul 21.15 waktu setempat, Selasa, 28 Juni 2022.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan Pemerintah Ukraina. Moda transportasi yang juga digunakan para pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina.

Presiden Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy. Usai dari Ukraina, Jokowi rencananya akan melawat ke Rusia.

Sama seperti di Ukraina, Jokowi juga akan menemui Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin.

Ini bukan kunjungan biasa. Orang nomor satu di Indonesia ini membawa misi mulia, yakni berniat menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina.

Jokowi akan meminta kedua negara untuk melakukan gencatan senjata dan duduk bersama guna menyelesaikan sengketa.

Dampak perang Rusia – Ukraina

Ribuan warga sipil tetap tinggal di kota Severodonetsk setelah Rusia hampir menguasai salah satu kota besar di kawasan Donbas itu.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ribuan warga sipil tetap tinggal di kota Severodonetsk setelah Rusia hampir menguasai salah satu kota besar di kawasan Donbas itu.
Hingga hari ini belum ada tanda-tanda konflik antara Rusia dan Ukraina akan mereda. Rusia terus berusaha menguasai dan mengangkangi negara yang dekat dengan Barat ini.

Sementara Ukraina terus meminta dukungan dan suplai senjata dari Amerika dan Eropa.

Perang yang terjadi sejak Februari 2022 ini sudah merenggut banyak korban jiwa dari kedua negara, baik sipil maupun tentara.

Konflik ini juga berdampak pada stabilitas politik dan ekonomi, baik di kedua negara maupun belahan dunia lainnya termasuk Indonesia.

Meski tak terlibat, Indonesia ikut merasakan dampak dari dua negara yang sedang bersengketa ini, khususnya di bidang ekonomi.

Ekspor Indonesia ke Ukraina dan Rusia kena imbas konflik ini. Nilai tukar rupiah juga diprediksi akan terancam jika perang terus berkepanjangan.

Dari sekian dampak ekonomi yang menimpa negeri ini, yang paling terasa adalah di sektor energi. Harga minyak dunia langsung melambung tinggi. Dan ini dipastikan akan membebani APBN karena melambungnya angka subsidi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com