Presiden Jokowi tak sendiri. Sebelumnya Presiden kedua Indonesia, Soeharto juga pernah melakukan langkah serupa.
Dia mengunjungi Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina. Padahal saat itu Bosnia sedang dikepung dan dibombardir oleh Serbia.
Di tengah baku tembak antara Bosnia dan Serbia, Soeharto datang dan meminta kedua negara untuk menahan diri dan menyudahi perang yang sudah merenggut ribuan nyawa ini.
Muhammad Jusuf Kalla juga pernah melakukan hal yang sama. Saat menjabat sebagai Wakil Presiden RI, pria yang akrab dipanggil JK ini datang ke Afganistan.
Padahal negara ini masih terlibat perang antara pasukan pemerintah dengan kelompok Taliban.
JK tak hanya menemui presiden Afganistan, namun juga menyambangi pimpinan Taliban.
Jejak peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia juga tersebar di berbagai organisasi dan lembaga, mulai dari PBB hingga ASEAN.
Amanat Konstitusi agar Indonesia terlibat dan berperan aktif dalam menjaga dan mewujudkan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial juga diimplementasikan di berbagai forum regional dan internasional.
Lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia guna menyudahi konflik kedua negara memicu pro kontra.
Ada yang menilai upaya Jokowi ini akan terbentur tembok tinggi. Kemampuan Jokowi untuk menghentikan perang diragukan. Pasalnya, Indonesia tak memiliki kekuatan untuk menekan.
Indonesia tidak punya uang dan senjata untuk memaksa kedua negara melakukan gencatan senjata.
Meski demikian, ada juga yang menilai Jokowi berpeluang mendamaikan kedua negara yang tengah terlibat perang.
Alasannya, upaya negosiasi yang dilakukan Jokowi bisa menjadi exit strategi karena Rusia dan Ukraina memiliki alasan untuk menghentikan perang.
Ini terjadi dengan asumsi Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah ingin menghentikan perang, namun butuh cara yang elegan.
Posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 dianggap sebagai nilai lebih. Karena, negara-negara anggota G20 meliputi 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Posisi Indonesia yang ‘netral’ dalam menyikapi konflik Rusia dan Ukraina juga diharapkan bisa menuai kepercayaan dari kedua negara yang tengah bersengketa.
Mampukah Jokowi mendamaikan Rusia dan Ukraina? Lalu apa dampaknya jika Jokowi gagal dan perang masih berkepanjangan?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (29/6/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.