Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capres 2024 Dinilai Punya PR Tarik Minat Pemilih Muda

Kompas.com - 21/06/2022, 21:45 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menilai calon presiden (capres) 2024 punya pekerjaan rumah untuk menarik minat pemilih muda.

Sebab dalam pandangannya, pemilih muda cukup kritis untuk mempertimbangkan figur yang akan dipilihnya menjadi presiden.

“Saya percaya anak muda kita itu kritis. Seperti munculnya hastag reformasi dikorupsi itu juga dari anak muda dan menunjukan sebenarnya mereka tidak apatis,” ungkap Khoirunnisa dalam tayangan YouTube Gaspol Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Soal Pengumuman Capres, Sekjen PDI-P: Bisa Jelang Tahapan Pengumuman KPU

Bahkan, lanjut dia, para pemilih muda juga menunjukan ketertarikannya dengan beberapa isu yang tengah dibahas di DPR.

“Seperti (mengikuti) diskusi tentang RKUHP hingga UU TPKS,” ucapnya.

Khoirunnisa menuturkan, berbagai wacana yang diperbincangkan pemilih muda tentang isu-isu tersebut mesti diperhatikan oleh para pimpinan partai politik (parpol).

Apalagi, Pemilu 2024 bakal didominasi para pemilih muda yang berusia 17 hingga 35 tahun.

Ia mengeklaim presentasenya mencapai 60 persen dari total pemilih.

“Nah sejauh apa pimpinan parpol mau menerima masukan dari temen-temen muda ini,” paparnya.

Berbagai pandangan pemilih muda ini, tutur Khoirunnisa, penting karena tak ada tokoh incumbent dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Situasi tersebut membutuhkan kerja keras parpol untuk mengenalkan tokoh baru yang bisa diterima pemilih muda.

“Jadi (PR nya) orang baru rasa lama atau orang baru bisa menarik perhatian anak muda,” imbuhnya.

Diketahui berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode 5 Januari hingga 9 Februari 2022, sebanyak 86,7 persen kaum milenial dan generasi Z bersedia untuk mengikuti pemilu.

Sedangkan 10,7 persen menyatakan masih menimbang-nimbang dan 2,6 persen mengungkapkan tak mau berpartisipasi.

Survei itu merekam tiga karakter utama presiden yang diinginkan kaum milenial dan generasi Z.

Baca juga: Prabowo Masuk Radar Capres PKS, Sekjen: Tinggal Lanjutkan...

Pertama, sebanyak 24,7 persen ingin sosok yang tegas. Lalu 22,3 persen mau tokoh yang memahami kondisi negara dan 19,1 persen berharap presiden dengan karakter merakyat.

Adapun survei itu dilakukan dengan menggunakan telefon dan melibatkan 3.224 responden berusia 17-40 tahun yang tersebar di 80 daerah pemilihan (dapil).

Sampel diambil dengan metode pencuplikan acak dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 1,79 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com