Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kejutan Tumpeng Ulang Tahun, Jokowi: Seumur-umur Tak Pernah Dirayakan seperti Ini

Kompas.com - 21/06/2022, 13:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih atas kejutan ulang tahun berupa tumpeng yang diberikan oleh PDI-P saat ia hadir di rapat kerja nasional PDI-P, Selasa (21/6/2022).

Jokowi mengatakan, selama ini ia tidak pernah merayakan ulang tahunnya dengan cara seperti ini.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih, seumur-umur saya tidak pernah berulang tahun dirayakan seperti ini," kata Jokowi saat mengawali pidatonya, Selasa.

Jokowi berujar, hari lahirnya itu pun jatuh pada waktu yang sama dengan hari wafatnya Presiden Soekarno.

Baca juga: Ulang Tahunnya Dirayakan, Jokowi: Terima Kasih, Ibu Mega Sangat Cantik dan Karismatik

Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menurutnya memiliki aura sangat cantik dan karismatik.

"Ini benar dari lubuk hati yang paling dalam saya sampaikan, auranya betul-betul meskipun sudah berumur 57 tahun, tapi aura kecantikannya tidak pernah pudar," kata Jokowi diikuti tepuk tangan segenap hadirin.

"Tepuk tangannya kurang," ujar Jokowi disambut dengan tepuk tangan yang lebih keras.

Baca juga: Jengkel Hubungannya dengan Jokowi Diisukan Retak, Megawati: Minta Ampun!

Seperti diketahui, Jokowi tengah berulang tahun yang ke-61 hari ini.

Ulang tahun itu pun turut dirayakan di rakernas PDI-P dengan pemotongan tumpeng diiringi lagu "Selamat Ulang Tahun" milik grup band Jamrud.

Jokowi menyerahkan potongan tumpeng itu kepada Megawati. Megawati juga memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com