Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakernas PDI-P Bawakan Tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat

Kompas.com - 21/06/2022, 07:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mulai hari ini, Selasa (21/6/2021) hingga Kamis (23/6/2022) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Adapun rakernas kali ini adalah yang kedua bagi PDI-P periode kali ini. Seharusnya Rakernas Kedua digelar tahun lalu, tapi urung dilakukan karena kasus Covid-19 masih tinggi.

Baca juga: Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tokoh Potensial Capres 2024

Bagi PDI-P, rakernas merupakan amanah Kongres ke-5 di mana partai harus melakukan agenda tersebut setiap tahunnya.

Tema Rakernas

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, rakernas kali ini mengusung tema "Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat".

Adapun sub tema rakernas yaitu "Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara".

Baca juga: PDI-P Tanggapi Santai Soal Prabowo Ajak Gibran Berkuda

Mengutip pernyataan Megawati, Hasto mengatakan bahwa Indonesia memiliki kepentingan yang besar untuk memastikan pembangunan desa.

"Bahwa pembangunan Indonesia ke depan, dimulai dari desa," ujar Hasto, Senin (20/6/2022).

Bagi PDI-P, kata Hasto, desa adalah ujung tombak pemerintahan, yang berada di garda terdepan pelayanan publik. Selain itu, desa juga dianggap sebagai tempat hidup tradisi dan adat istiadat.

"Desa adalah taman sari kearifan lokal nusantara. Itulah sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa," imbuh dia.

Baca juga: Soal Koalisi, Sekjen Sebut PDI-P Terus Bangun Komunikasi dengan Para Ketum Parpol

Hasto menerangkan, membangun Indonesia harus dimulai dari desa dengan program pembangunan di segala bidang kehidupan.

Digaungkan jauh-jauh hari

Tiga minggu sebelumnya, Hasto sempat mengungkapkan Rakernas PDI-P akan bertemakan desa.

Kata Hasto saat itu, Rakernas Kedua PDI-P akan membahas dan mengangkat tema kemajuan desa.

Menurut Hasto, PDI-P menilai rakernas adalah kerja-kerja partai yang dimulai dari bawah struktur partai.

Sehingga, seluruh kader PDI-P dari bawah pun diberikan arahan untuk menggerakkan desanya.

Baca juga: Ditanya Soal Kemungkinan Koalisi, PDI-P Sebut Kerja Sama Adalah Suatu Keniscayaan

Alasannya, agar desa pun menjadi penopang pertumbuhan ekonomi baik di daerah hingga ke pusat.

"Sebagai peserta rakernas, mengingat rakernas ini dimulai dari bawah, dari rakercab (rapat kerja cabang), dari rakerda (rapat kerja daerah) yang mengangkat bagaimana kemajuan desa, itu sebagai fundamen yang sangat penting bagi Indonesia yang berdikari," tutur Hasto ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Dibuka Megawati, dihadiri Jokowi

Hasto menerangkan, pembukaan Rakernas Kedua PDI-P juga akan dibuka oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, rakernas juga dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDI-P.

“Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberi sambutan di rakernas,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Bakal Gelar Rakernas, PDI-P Sebut Salah Satu Agendanya Bahas Konsepsi Dasar Capres-Cawapres

Bahas strategi hadapi pemilu

Hasto mengatakan, agenda Rakernas secara umum membahas soal strategi pemenangan PDI-P pada Pemilu 2024.

Oleh sebab itu, katanya, rakernas seperti rapat DPP yang memperluas peserta mulai dari DPD hingga sayap-sayap partai.

"Sehingga yang lebih dipersiapkan adalah agenda strategis dalam rangka memenangkan Pemilu 2024. Tetapi, sekaligus bagaimana PDI Perjuangan dalam upaya pemilu tersebut mampu menjawab berbagai persoalan rakyat dan mengedepankan sinergi 3 pilar yang turun ke bawah," kata Hasto, Senin.

Baca juga: Ditanya Soal Kemungkinan Koalisi, PDI-P Sebut Kerja Sama Adalah Suatu Keniscayaan

Tak hanya stratregi pemenangan pemilu, dalam rakernas ini, PDI-P juga akan membahas soal pencapresan, termasuk soal konsep dasar calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.

"Terkait dengan konsepsi dasar, visi misi yang akan dibawa oleh calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang," beber Hasto.

Dia mengatakan, konsep dasar itu lah yang nantinya menjadi pertimbangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam menetapkan capres maupun cawapres.

Menurutnya, Megawati akan menetapkan soal pencapresan pada momentum yang tepat.

"Maka seluruh konsolidasi partai, pergerakan akar rumput partai, dan juga konsepsi tentang tata pemerintahan ke depan itu sudah diselesaikan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

Baca juga: Soal Capres, PDI-P: Nama-nama Ada di Megawati, Beliau Terus Mempertimbangkan

Pernyataan Hasto itu juga dipertegas oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Ditemui di Masjid At Taufiq Jakarta Selatan Senin malam, Puan menyatakan bahwa kemungkinan Rakernas PDI-P kali ini juga akan membahas soal capres.

"Bisa saja (membahas capres). Rakernas partai pemenang pemilu, partai yang saat ini punya kursi cukup, pastinya akan bicara juga terkait dengan masalah-masalah penting untuk bangsa dan negara," kata Puan usai Haul Bung Karno ke-52, Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

World Water Forum ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Nasional
Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal 'Statement'

Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal "Statement"

Nasional
Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Nasional
KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com