Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Partai Nasdem Tak Membebek Hasil Survei soal Penentuan Capres

Kompas.com - 15/06/2022, 22:58 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak ingin terbuai dengan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei untuk menentukan figur calon presiden (capres) yang bakal diusungnya untuk Pemilu 2024.

Hal itu, kata Surya, yang menjadi alasan digelarnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem

“Inilah komitmen Partai Nasdem untuk memberikan ruang demokrasi yang terbuka bagi seluruh warga negara dalam proses pencalonan (presiden),” tutur Surya dalam acara pembukaan Rakernas Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/6/2022) malam.

“Ini juga menunjukan bahwa Partai Nasdem tidak selalu membebek pada hasil-hasil survei dalam menentukan capresnya,” sebut dia.

Baca juga: Surya Paloh Yakin Dapatkan Capres Terbaik di Rakernas Nasdem

Surya menjelaskan, Partai Nasdem tidak bisa mencalonkan sendiri capresnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sehingga, langkah yang diperlukan adalah mendengarkan berbagai pihak untuk menentukan kandidat capres yang bakal diusung.

“Yang hanya bisa dilakukan adalah mencari aspirasi dari berbagai kalangan untuk menentukan tiga calon nama sebagai bakal capres yang dimajukan Partai Nasdem,” kata dia.

Surya berharap Rakernas itu bisa memberikan banyak usulan kandidat capres, sehingga nantinya yang dipilih adalah tokoh yang terbaik.

“Saya yakin dan percaya kita masih memiliki calon terbaik dari yang baik-baik,” kata dia.

Baca juga: Rakernas Nasdem untuk Hasilkan 3 Nama Capres Resmi Dibuka

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyampaikan DPP tidak akan melakukan intevensi pada DPW terkait usulan capres.

Ia mengungkapkan proses pengusulan kandidat capres bakal berlangsung, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Anies dan Ganjar Disebut sebagai Figur Capres yang Muncul dalam Rakernas Nasdem

Sementara itu Ali menangkap ada dua tokoh yang cukup populer untuk diusulkan oleh para kader Partai Nasdem.

Keduanya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com