"Presiden kan beliau sudah delapan tahun di pemerintahan ini. Dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini. Sehingga itu yang menjadi beliau sangat tahu lah," kata dia.
Minggu lalu Jokowi membantah mengenai kabar reshuffle. Dia mengatakan, belum ada rencana merombak kabinet.
"Belum, belum (belum reshuffle)," kata Jokowi setelah meresmikan masjid At Taufik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Kemungkinan menteri diganti
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro berpendapat, jika reshuffle mempertimbangkan capaian kinerja, Menteri Perdagangan layak untuk diganti.
Ini karena persoalan kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng yang tak kunjung selesai beberapa bulan terakhir.
"Kalau pertimbangan capaian kinerja tentu Menteri Perdagangan perlu dilakukan evaluasi karena persoalan minyak goreng selama beberapa bulan terakhir ini," kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Isu Reshuffle Menguat, Puan Sebut Kursi Menteri PDI-P Aman
Namun, kata Bawono, jika pertimbangan reshuffle lebih pada akomodasi politik, besar kemungkinan Presiden akan memberi kursi menteri pada PAN.
Sebagai anggota koalisi teranyar di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, wajar jika PAN berharap mendapat posisi di kabinet.
"Jadi ini memang ada dorongan politik kuat agar presiden segera melakukan reshuffle untuk juga mengakomodasi PAN," kata dia.
PAN masuk kabinet?
Sementara itu, Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Namun, Bima tak menyebutkan sosok yang akan mengisi kursi tersebut.
"Informasinya kalau posisi menteri mungkin satu, tetapi yang lainnya belum kami pastikan," kata Bima saat ditemui di kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa.
Bima mengatakan, pihaknya sudah mendengar informasi akan dilakukannya reshuffle kabinet.
Baca juga: Reshuffle Menteri dan Kemungkinan Besar PAN Dapat Jatah Kursi
Ia mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun sudah menyiapkan nama-nama kader yang layak mengisi kursi menteri tersebut.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga mengaku mendengar informasi masuknya kader PAN ke Kabinet Indonesia Maju. Kabar yang beredar, PAN bakal mendapat posisi Menteri ATR/BPN.
"Dengar-dengar informasi saja, bukan A1," ujar Jazilul saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa.
Terkait kabar akan masuknya PAN ini, Pramono Anung lagi-lagi tak mau memberikan bocoran. Dia bilang, kepastian terkait hal itu akan diputuskan presiden.
"Ya itu kewenangan sepenuhnya presiden. Mau kapan, orangnya dari mana partainya apa, kebutuhannya apa, presiden yang tahu," ujar Pramono.