Penjelasan Menkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengatakan, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19.
Ia menjelaskan, kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran. Adapun indikator tersebut yakni angka positivity rate dan varian baru virus Corona.
Menurut Budi, berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid0-19 tahun ini wajar terjadi.
"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terkonfirmasi di Indonesia, Berbahayakah?
Budi mengatakan, saat ini, kenaikan kasus Covid-19 masih dalam taraf aman dibandingkan kenaikan kasus Covid-19 Lebaran 2021 dan libur tahun baru 2022.
Ia mengatakan, saat ini, positivity rate di tingkat nasional berada di angka 1,15 persen sehingga kondisi kasus masih terjaga.
"Saya sampaikan ke masyarakat tidak usah terlalu khawatir-khawatir amat karena kenaikannya dari 300 ke 500," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Yang penting waspada, jangan berlebihan paniknya, vaksinasi booster dipercepat prokes terutama pakai masker dalam ruangan pakai masker," ucap dia.
8 Kasus BA.4 dan BA.5
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan empat pasien positif Covid-19 yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Dengan demikian, total kasus subvarian tersebut berjumlah delapan orang.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril memerinci, penambahan kasus tersebut terdiri atas tiga orang yang terinfeksi BA.5 dan satu orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terinfeksi BA.4. Keempatnya teridentifikasi di DKI Jakarta.
"Yang satu umurnya 20 tahun perempuan, yang kedua perempuan 40 tahun, lalu laki-laki usia 22 tahun, dan laki-laki 30 tahun," jelas Syahril kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Sudah 8 Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Teridentifikasi di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?