JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 korban selamat yang menjadi anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Bintang Surya dievakuasi ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).
Kapal jenis kargo kayu tersebut mengalami kebakaran di perairan Karimun, Selat Malaka, Kepulauan Riau, Minggu (12/6/2022).
Akibat dari peristiwa ini, satu ABK dinyatakan meninggal dunia.
“Para korban dibawa ke Tanjung Balai Karimun untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Penyebab kecelakaan masih dalam inevstigasi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis.
Baca juga: KM Bintang Surya Terbakar di Perairan Karimun, 1 Penumpang Meninggal
Wisnu menjelaskan, informasi peristiwa terbakarnya KM Bintang Surya bermula dari laporan permintaan bantuan darurat melalui kontak radio ci channel 16 kapal Bakamla, Kapal Negara (KN) Pulau Dana-323, sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat itu, KN Pulau Dana-323 sedang melaksanakan Operasi Amerta Bumi II sekaligus menggelar patroli di Selat Singapura
Merespons informasi tersebut, KN Pulau Dana-323 dengan kecepatan tinggi bergerak menuju lokasi kejadian, tepatnya di koordinat 01.35.45 U-103.35.09 T atau di sekitar Perairan Karimun.
KN Pulau Dana-323 tiba di lokasi sekitar pukul 08.45 WIB.
KN Pulau Dana-323 yang dikomandani Letkol Bakamla Hananto Widhi Nugroh segera menurunkan rigid inflatable hulled boat (RHIB) dan mengaktifkan peralatan pemadam kebakaran yang dimilikinya.
Baca juga: Kapal Kargo KM Bintang Surya Terbakar, 1 ABK Tewas, 17 Lain Selamat
Tak lama kemudian, air disemprotkan ke kapal yang terbakar itu.
Dari hasil identifikasi awal tim Bakamla, kapal dengan jenis kapal kargo kayu bermuatan barang kelontong. Kapal tersebut berlayar dari Singapura menuju Tanjung Balai Karimun.
Selanjutnya, petugas mengevakuasi korban ke Kapal Republik Indonesia (KRI) Lemadang-631 yang juga turut serta melakukan pertolongan bersama dengan beberapa kapal tunda yang sedang melintas, di antaranya adalah kapal tug boat (TB) Maya dan TB Maiden Central.
Wisnu menambahkan, kapal tersebut merupakan kapal dengan muatan kebutuhan sehari-hari.
“Muatan barang-barang kelontong kebutuhan harian,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.