Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi "Head to Head" Capres 2024 Versi Poltracking, Prabowo Menang Lawan Ganjar maupun Anies

Kompas.com - 09/06/2022, 17:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei kandidat kuat untuk calon presiden (capres) pada 2024.

Ada tiga nama yang paling berpotensi diusung menjadi capres secara elektabilitas, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Jika diadu secara head to head, berdasarkan hasil survei, Prabowo menang melawan Ganjar maupun Anies.

Baca juga: Simulasi Capres 2024 Poltracking: Ganjar Unggul dari Prabowo dan Anies

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengungkapkan, Prabowo Subianto bakal menang melawan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Dalam simulasi dua nama capres, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 33,4 persen, sedangkan Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 32,5 persen," ujar Hanta dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).

Hanta menyampaikan, Prabowo juga bakal menang jika diadu melawan Anies.

Prabowo memperoleh angka elektabilitas 36 persen, sedangkan Anies 20,8 persen.

Bagaimana jika Ganjar dihadapkan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024?

"Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 33,8 persen, Anies 25,2 persen," kata Hanta.

Adapun Hanta menyebut karakter kepemimpinan yang paling penting dimiliki oleh capres dalam survei ini adalah peduli dan perhatian pada rakyat dengan 16,8 persen.

Selanjutnya, pemimpin harus memiliki karakter jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi dengan 16 persen. Lalu, berpengalaman 12,7 persen.

Baca juga: Khawatir Jatuhkan Citra Anies, Deklarasi Beratribut Mirip HTI Sempat Ditunda

Meski demikian, Hanta mengingatkan, hasil survei ini bisa saja berubah mengingat Pilpres 2024 masih jauh. 

"Sangat mungkin terjadi berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang berpotensi mengubah peta politik elektoral ke depan," kata dia.

Selain itu, Poltracking Indonesia melakukan simulasi 18 nama calon, 15 nama, dan 10 nama calon presiden dengan mengurutkannya berdasarkan pilihan responden.

Hasilnya, dalam simulasi 18 nama, 15 nama, dan 10 nama capres, Ganjar selalu lebih unggul dari Prabowo dan Anies. Demikian juga jika pemilu dilakukan hari ini.

"Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 30,6 persen, diikuti Prabowo 26,8 persen, dan Anies 19,8 persen. Hasil ini menunjukkan tiga figur inilah kandidat terkuat Capres 2024 dengan angka elektabilitas yang kompetitif," tutur dia.

Adapun survei nasional ini dilakukan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Baca juga: Polisi Selidiki Atribut Mirip Bendera HTI di Deklarasi Dukungan Anies Maju Pilpres 2024

Sampel dalam survei ini sebanyak 1.220 responden dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka. Wawancara diselenggarakan di 34 provinsi Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com