Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Latar Belakang Bangun Masjid At Taufiq, Mega: PDI-P Sering Dipikir Kurang Islami

Kompas.com - 08/06/2022, 20:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bercerita soal perjalanannya membangun Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Pada awalnya, lahan yang dibangun masjid itu dibeli untuk membangun sekolah.

Akan tetapi, keinginan tersebut berubah. Megawati menilai lahan itu lebih cocok untuk membangun masjid.

"Karena PDI-P sering sekali orang berpikir sepertinya apa, ya, kurang Islami begitu. Jadi, kami sekeluarga mengembangkan masjid ini," kata Megawati ditemui di Masjid At Taufiq, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Megawati Harap Jokowi Doakan Almarhum Taufiq Kiemas Saat Shalat di Masjid At-Taufiq

Presiden ke-5 RI itu kemudian menginstruksikan jajaran partainya untuk mengelola dengan baik masjid tersebut.

Namun, sebelum menginstruksikan, Megawati mengaku meminta pendapat jajaran partainya apakah bisa mendirikan masjid dengan konsep budaya Indonesia.

"Apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia? Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan, sehingga ini sekarang menjadi bukti (pembangunan masjid)," kata dia.

Menurut Megawati, masjid itu dibangun dengan konsep arsitektur bergaya Minang, Sumatera Barat dan Palembang, Sumatera Selatan.

Ia mengatakan, pembangunan masjid ini secara khusus bertujuan mengenang almarhum suaminya, Taufiq Kiemas yang berpulang 9 tahun lalu.

Masjid ini dibangun dengan desain yang ditentukan Megawati. 

"Kami keluarga berniat untuk membangun seperti biasanya karena saya mungkin sudah dianggap sebagai kepala keluarga. Kami berdiskusi bagaimana untuk merealisasikan sebuah masjid yang tidak seperti pada umumnya," kata Mega.

Baca juga: Megawati Sebut Masjid At-Taufiq Dibangun untuk Kenang Taufiq Kiemas

Adapun Masjid At Taufiq mampu menampung 400-500 jemaah untuk shalat di lantai dua.

Kemudian, auditoriumnya dapat menampung 200-300 orang undangan.

"Jadi, masjid ini selain sebagai sarana ibadah, juga sebagai sarana kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakat," kata Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taufiq, Ahmad Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com