"Perlukah semahal itu? Kalau kita harus melindungi, betul kita harus melindungi, tapi perlukah semahal itu? Bayangan saya kalau naik ya paling tidak Rp 100.000 dari Rp 50.000, masih wajar," kata Dede
Ia membandingkan tarif tersebut dengan tarif masuk Candi Angkor Wat, Kamboja, yang dipatok 38 dolar AS untuk dua hari, atau setara dengan Rp 260.000 per hari bila dibandingkan dengan kurs pada Selasa kemarin.
"Artinya tetap kita itu masih dua kali lipat daripada Angkor Wat. Ini yang jadi catatan yang tadi saya katakan, apakah harus semahal itu? Bahwa perlu naik, mungkin iya untuk merawat melestarikan dan sebagainya," ujar Dede.
Politikus Partai Demokrat itu pun khawatir melonjaknya harga tiket berdampak pada daya tarik wisatawan untuk mengunjungi candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno itu.
Baca juga: Naik Borobudur Bayar Rp 750.000, Sandiaga: Bukan Artinya Wisatawan Merusak
Sebab, orang yang hendak berwisata akan berpikir dua kali untuk mengunjungi Candi Borobudur bila harga tiketnya terlampau mahal.
"Mereka (turis) akan berhitung seperti itu, ada apa di sana? Kenapa kita harus semahal itu? Kenapa kita harus bermalam di situ, dan seterusnya," kata dia.
Belum Final
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana kenaikan tarif tersebut belum final dan masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.
“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan," jelas Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin.
"Rencana tarif tersebut belum final. Akan dibahas dan diputuskan Presiden minggu depan," lanjutnya.
Selain menaikkan harga tiket, Luhut sebelumnya juga menyampaikan pembatasan pengunjung Candi Borobudur maksimal 1.200 orang per hari.
"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara," jelas Luhut dikutip dari akun Instagramnya seperti dilihat pada Sabtu (4/6/2022).
Selain tiket masuk Borobudur yang dinaikkan, sambung dia, semua wisatawan yang masuk ke Candi Borobudur juga diwajibkan menggunakan jasa pemandu dari warga lokal.
"Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur, ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap kawasan ini," ungkap Luhut.
"Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.