Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak PM Australia Naik Sepeda Bambu di Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 06/06/2022, 11:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese bersepeda di Kebun Raya Bogor pada Senin (6/6/2022).

Kegiatan bersepeda ini dilakukan setelah keduanya menanam pohon kamper di halaman belakang Istana Bogor.

Berdasarkan siaran langsung dari YouTube Sekretariat Presiden, kedua pemimpin negara itu tampak melepas jas masing-masing sebelum naik sepeda.

Baca juga: Jokowi Sambut Kunjungan PM Australia Anthony Albanese di Istana Bogor

Presiden Jokowi yang sudah lebih dulu siap tampak menunggu PM Anthony melepas jasnya dan memakai helm pengaman.

Setelahnya, Jokowi dan PM Australia mulai mengayuh sepeda bambu bersama.

Rute yang ditempuh sejauh 1 kilometer dari Istana Bogor ke Kebun Raya Bogor.

Rute tersebut biasanya dilalui Jokowi saat bersepeda santai di Bogor ketika akhir pekan.

Adapun tempat yang akan dituju keduanya yakni Resto Raasa yang berada di tengah Kebun Raya Bogor.

Baca juga: Puan Duduk Diapit Jokowi dan Anies di Formula E, PDI-P: Duduk Bersama Hal yang Baik

Selama bersepeda, Presiden Jokowi dan PM Anthony tampak berbincang-bincang.

Setelah menempuh jarak 1 kilometer, keduanya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Resto Raasa.

Sesampainya di restoran tersebut, Jokowi dan PM Anthony segera melakukan pertemuan tatap muka.

Isu yang dibahas yakni penguatan kerja sana ekonomi dan implementasi perjanjian ekonomi antara Indonesia dengan Australia.

PM Anthony Albanese baru saja terpilih dalam Pemilu Australia dan dilantik pada 23 Mei lalu.

Dia merupakan politisi keturunan Australia-Italia yang dilantik sebagai perdana menteri.

Adapun kunjungan ke Indonesia ini merupakan kunjungan kenegaraan secara resmi pertamanya setelah dilantik sebagai PM Australia.

Baca juga: PM Australia Anthony Albanese Bakal ke Indonesia 5-7 Juni Temui Jokowi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com