Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Duduk Diapit Jokowi dan Anies di Formula E, PDI-P: Duduk Bersama Hal yang Baik

Kompas.com - 06/06/2022, 10:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menilai positif momen Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo duduk bersama saat menonton ajang Formula E di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Hasto menuturkan, momen ketika Puan duduk diapit Presiden Jokowi dan Anies itu menunjukkan sesuatu hal yang baik. Apalagi mereka berasal dari basis dukungan politik yang berbeda.

"Meskipun kita juga tahu basis dukungan dari Pak Anies dengan PDI Perjuangan itu berbeda. Ini juga dari framing ideologis juga berbeda. Tetapi duduk bersama ini kan sesuatu yang baik. Apalagi sambil minum es dawet lebih baik," kata Hasto ditemui di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Saat Popularitas Puan Ungguli Ganjar...

Menurut Hasto, belajar dari momen itu, semua pihak hendaknya melihat bahwa saat pemilihan presiden dan gubernur terjadi, maka para tokoh akan berkompetisi.

Namun sebaliknya, usai kontestasi berlangsung, semua pihak harus mendukung yang menang.

"Semuanya kan apapun ini, yang harus kita bedakan ketika pilgub, pilpres, boleh jadi kita berkontestasi. Tetapi setelah berkontestasi, Pak Jokowi adalah presidennya seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tidak milih Pak Jokowi. Pak Anies juga sama," jelasnya.

Di sisi lain, Hasto melihat bahwa momen duduk bersama yang direkam dalam sebuah foto itu hendaknya tidak dikaitkan dengan politik capres.

Pasalnya, diakui Hasto, PDI-P hingga kini belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung pada Pilpres mendatang.

Baca juga: Kala Anies Berikan Tempat Duduk di Samping Jokowi untuk Puan Saat Menonton Formula E

Oleh karenanya, Hasto ingin semua melihat momentum tersebut sebagai sesuatu yang baik dan mencairkan suasana.

"Ya semuanya kalau calon-calon itu bertemu dalam suasana yang cair, ini calon berdasarkan survei. Kalau dari PDI-P belum punya calon, karena belum diputuskan Ibu Mega," ucapnya.

"Bertemu itu kan suatu hal yang baik. Foto selfie bersama itu kan tampilannya suatu yang cukup baik," pungkas Hasto.

Sebelumnya, momen kebersamaan antara Puan Maharani dan Anies Baswedan terekam pada saat menonton ajang Formula E di Jakarta, Sabtu.

Tampak Puan dan Anies duduk bersebelahan. Di sisi lain hadir pula Presiden Joko Widodo yang turut menonton dan duduk di sebelah kanan Puan.

Baca juga: Saat Puan Maharani Asyik Abadikan Momen Penyerahan Piala Formula E Pakai Ponselnya...

Pantauan Kompas.com, sebelumnya Presiden Jokowi duduk bersebelahan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum Puan Maharani datang.

Sebelum Puan datang secara berurutan formasi duduk para pejabat di samping kiri presiden yakni Anies Baswedan, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Sementara itu, duduk di samping kanan presiden secara berurutan yakni Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/ OC) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni dan Chief Championship Officer dan Co-Founder Formula E Alberto Longo.

Namun, setelah Puan Maharani datang di tenda VVIP dan memberikan salam kepada Presiden dan para pejabat lain, Gubernur DKI Anies Baswedan bangkit dari tempat duduknya dan memberikannya kepada Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com