Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas

Kompas.com - 02/06/2022, 19:05 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, membangun maritim cerdas harus melalui ekosistem pendidikan yang mendukung dalam pelaksanaan riset dan perekayasaan teknologi.

Terkait ekosistem pendidikan I Nyoman Radiarta membandingkannya dengan ekosistem pendidikan di Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP)

Ekosistem di Politeknik KP dihasilkan dari pendidik dengan kuantitas dan kualitas yang baik, kurikulum yang memperbanyak untuk adanya kesempatan praktik, serta sarana dan prasarana pendukung untuk riset dan perekayasaan teknologi,” jelas Nyoman dalam keterangan persnya, Kamis (2/6/2022).

Hal itu dikatakan oleh Nyomaan saat menjadi narasumber pada Webinar Goesmart 2022 dengan tema “Goes to Smartization: Recover Together, Recover Stronger” yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung melalui Smart City and Community Innovation Center ITB, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Kinerja BRSDM Periode 2021 Lampaui Target, Kementerian KP Akselerasikan Program Riset dan SDM 2022

Menurut Nyoman, Menteri Trenggono telah meluncurkan tiga program terobosan untuk Kementerian KP sebagai implementasi blue economy.

“Kebijakan ini merupakan era baru perikanan Indonesia yang lebih maju, menyejahterakan, dan berkelanjutan," ujar dia.

Menteri Trenggono, kata dia, juga berpesan bahwa dalam membangun dan mengembangkan sektor KP dibutuhkan generasi muda yang mumpuni dan melek teknologi.

"Dalam menyukseskan program tersebut BRSDM memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ucap Nyoman.

Empat komponen penting untuk membangun individu KP

Webinar Goesmart 2022 dengan tema ?Goes to Smartization: Recover Together, Recover Stronger? yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung melalui Smart City and Community Innovation Center ITB, Selasa (31/5/2022).DOK. KKP Webinar Goesmart 2022 dengan tema ?Goes to Smartization: Recover Together, Recover Stronger? yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung melalui Smart City and Community Innovation Center ITB, Selasa (31/5/2022).

I Nyoman Radiarta menyatakan, dalam mewujudkan individu KP yang dinamis, produktif, dan bertalenta global terdapat empat komponen penting. Kompenen pertama adalah pendidikan yang berbasis pada vokasi.

“(Pendidikan berbasis vokasi) diharapkan dapat menciptakan SDM berkompeten yang nantinya bisa terserap di dunia usaha dan industri (DuDi) dan calon pelaku usaha,” ucap Nyoman.

Kompenen kedua adalah penyuluhan. DIharapkan melalui penyuluhan dapat mewujudkan ekstensi berbasis digital dalam menumbuhkan kelembagaan ekonomi masyarakat atau korporasi KP.

“(Dalam penyuluhan) kelompok masyarakat akan disuluh, ditumbuhkan dan ditingkatkan kelas lembaga kelompoknya,” kata Nyoman.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementerian KP Gelar Pelatihan Budi Daya hingga Olahan Ikan di NTT

Kompenen ketiga adalah pelatihan. Dengan berbasis pada pengetahuan, keterampilan dan manajerial, pelatihan diharapkan dapat menjadi wadah untuk menghasilkan SDM KP yang kompeten sehingga terserap di DuDi dan calon pelaku usaha.

Kompenen terakhir melalui inkubasi bisnis melalui start up KP maupun Smart Fisheries Village. Lewat inkubasi bisnis diharapam bisa menciptakan pelaku usaha yang inovatif dan mandiri.

Politeknik KP sebagai ekosistem maritim cerdas

Terkait keempat komponen tersebut, Nyoman Radiarta menyatakan, Politeknik KP sebagai ekosistem maritim cerdas telah mempunyai banyak fungsi.

"(Fungsi tersebut) diantaranya sebagai learning center, center of excellent, penyedia inovasi, solusi berbasis saintifik dan riset, wadah pelibatan publik dengan diseminasi hasil riset dan teknologi, wadah kolaborasi dan knowledge sharing, penyedia SDM, serta pelibatan generasi milenial,” kata Nyoman.

Nyoman menyampaikan, strategi dalam pencapaian Pendidikan KP dilalui dengan membangun sistem penyelenggaraan pendidikan berbasis kerja sama industri, meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kerja.

Baca juga: Wujudkan Kampung Nelayan Maju, Kementerian KP Tingkatkan Kompetensi 600 Nelayan Lewat Pelatihan

“Selain itu, (juga melalui) metode pembelajaran menggunakan ‘Teaching Factory’, meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan standar industri, serta membangun sistem Pendidikan KP berbasis digital atau teknologi informasi,” jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini Kementerian KP memiliki 20 satuan Pendidikan KP yang tersebar di seluruh Indonesai.

Rinciannya adalah 10 satuan pendidikan tinggi atau Politeknik KP, 1 Akademi Komunitas, dan 9 satuan pendidikan menengah atau sekolah usaha perikanan menengah (SUPM).

Seluruh satuan pendidikan lingkup Kementerian KP itu pun tengah membuka pendaftaran peserta didik baru.

Kementerian KP telah memberikan kuota 55 persen peserta didik untuk anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam.

Anak-anak pelaku keluatan dan perikanan tersebut akan mendapatkan  biaya pendidikan dan perlengkapan secara gratis dari Kementerian KP

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran di 20 satuan Pendidikan KP dapat diakses pada link https://pentaru.kkp.go.id/2022/.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com