Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal Dunia, Buya Syafii Maarif Sempat Berjuang Lawan Serangan Jantung

Kompas.com - 27/05/2022, 11:48 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di DI Yogyakarta (DIY), Jumat (27/5/2022) pagi.

Buya Syafii, begitu sapaan akrabnya, meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat sesak napas.

Sebelumnya, Buya Syafii juga sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, pada pertengahan Maret lalu.

Kala itu, Buya dirawat lantaran mengalami serangan jantung ringan. Ia dirawat selama lebih dari dua minggu saat itu.

Diberitakan Kompas.com 15 Maret 2022, kolega Buya Syafii Maarif, Erik Tauvani menyatakan, Buya tidak memiliki riwayat sakit jantung.

Namun demikian, selama menjalani perawatan Buya harus istirahat total. Selama dirawat saat itu, Buya juga tidak menerima kunjungan di rumah sakit.

Baca juga: Buya Syafii Maarif Dimakamkan di Kulonprogo

"Belum boleh dijenguk dulu, harus istirahat total," ujar Erik.

Dijenguk Jokowi

Diberitakan Kompas.id, sepulangnya Buya Syafii Maarif dirawat dari rumah sakit, Presiden Joko Widodo sepat menjenguk Buya di kediamannya pada 26 Maret 2022.

Kunjungan Presiden ke rumah Buya Syafii berlangsung tanpa seremoni. Pejabat yang hadir pun terbatas. Ia hanya didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratiko. Adapun Buya Syafii didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Kunjungan Presiden di rumah Buya Syafii berlangsung sektiar satu jam.

Dalam pernyataan seusai kunjungannya, Presiden Jokowi pun mendoakan agar Buya Syafii selalu diberi kesehatan.

"Karena saya mendengar beliau beberapa minggu yang lalu dirawat di rumah sakit, oleh sebab itu saya perlukan untuk datang, dan saya senang Buya sehat, dan kita berdoa bersama selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT,” ujar Presiden.

Adapun Haedar Nashir mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo menjenguk Buya Syafii Maarif sebagai simbol negara menghadirkan kekeluargaan.

Hal-hal seperti ini menurut Haedar Nashir perlu dirawat bersama.

Baca juga: Meneladani Kesederhanaan Buya Syafii Maarif...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com