Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Tak Tertarik Gabung Koalisi Bentukan PKB, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/05/2022, 11:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, partainya tidak akan tertarik bergabung dengan koalisi yang rencananya dibentuk oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Partai Nasdem tidak tertarik gabung apabila koalisi itu terbentuk dengan tujuan kepentingan dan dominasi satu kelompok partai yang salah satunya mensyaratkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres).

"Sekarang dia (PKB) mau (ajak) berkoalisi. Dia mau pimpin koalisi dan kemudian ingin jadi calon presiden. Ya sudah pasti Nasdem tidak tertarik. Nah ini yang saya katakan tadi bahwa kita tidak tertarik dengan kelompok macam itu," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Ia menuturkan, jika seperti itu, maka PKB dinilai ingin membentuk koalisi untuk dirinya sendiri.

Baca juga: PKB Ingin Bentuk Koalisi, PAN: Daripada Repot, Gabung Saja ke KIB

Padahal, jelas Ali, sebuah koalisi lahir dari berbagai macam aspirasi dan pikiran partai politik yang tergabung.

Salah satu contohnya, adalah melahirkan satu sosok yang dikehendaki masyarakat untuk memimpin negara dan dicalonkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Nasdem, kita ingin mau koalisi mewadahi. Koalisi itu ibarat satu wadah yang kemudian nanti kita duduk bersama-sama mencari orang yang pas, orang yang dikehendaki oleh masyarakat, begitu," jelasnya.

Nasdem menilai, koalisi yang memiliki syarat patokan utama pimpinan partai menjadi capres, seolah mementingkan ego pribadi.

Padahal, semestinya partai politik mengeyampingkan hal tersebut demi kepentingan rakyat yang utama.

"Cuma terkadang kita karena merasa berambisi, ego, kemudian mengabaikan hal-hal seperti itu," tutur Ali.

Ali menjelaskan, Nasdem beranggapan bahwa partai politik memang adalah sebuah wadah untuk disiapkan mencari pemimpin nasional.

Baca juga: Demokrat Terbuka Koalisi dengan PKB, tapi...

Namun, hal tersebut tidak menjadikan semata untuk kekuasan kelompok.

"Tapi lebih kepada kekuasaan untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan. Maka untuk itu Nasdem tidak pernah tertarik berdiskusi dengan kelompok yang kemudian mengedepankan kepentingan dirinya," imbuh Ali.

"Jadi kalau kita mau berkoalisi, duduk bersama, kita kesampingkan kepentingan kelompok diri kita," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan, partainya memungkinkan untuk membentuk poros koalisi pada Pemilu 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com